Jumat 23 Sep 2022 12:32 WIB

Bocah Yatim Asal Indramayu yang Telan Kunci Dapat Atensi Jenderal Andika

Andika perintahkan KSAL, sehingga Zul langsung dirawat di RS TNI AL Dr Mintohardjo.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Erik Purnama Putra
Muhammad Zulzalaly Wal Ikhrom (8 tahun), bocah yatim asal Kabupaten Indramayu yang tak sengaja menelan kunci gembok rumahnya mendapat atensi dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Foto: Istimewa
Muhammad Zulzalaly Wal Ikhrom (8 tahun), bocah yatim asal Kabupaten Indramayu yang tak sengaja menelan kunci gembok rumahnya mendapat atensi dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Peristiwa seorang bocah bernama Muhammad Zulzalaly Wal Ikhrom (8 tahun), yang menelan kunci secara tidak sengaja di Kabupaten Indramayu, mendapat perhatian dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Bocah yatim yang biasa disapa Zul itu sebelumnya terkendala biaya untuk menjalani operasi guna mengeluarkan kunci gembok yang bersarang di  lambungnya.

Ibunya, Nina Listiana (40), hanya bekerja sebagai buruh cuci pakaian dengan penghasilan kurang dari Rp 50 ribu per hari. Jenderal Andika dikabarkan telah memerintahkan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono agar membawa Zul ke Jakarta untuk menjalani perawatan.

Rencananya, Zul akan ditangani tim medis Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr Mintohardjo, Jakarta Pusat. "Betul. Tadi saya dikontak Dr Ketut SpOT, bahwa ada atensi dan bantuan dari Panglima TNI melalui KSAL, untuk penanganan anak tersebut,’" ujar Direktur RSUD Indramayu, Deden Bonni Koswara di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat kepada Republika, Kamis (22/9/2022) malam WIB.

Deden menyatakan, Zul diberangkatkan ke Jakarta pada Kamis malam WIb. Zul dan ibunya diantar menggunakan mobil ambulans atas perintah Bupati Indramayu Nina Agustina dengan dikawal personel TNI AL. Selain itu, bupati juga memberikan bantuan dan memfasilitasi keperluan Zul dan keluarganya yang berangkat ke Jakarta pada Kamis malam WIB. "Minta doanya agar kunci yang berada dalam perut Zul bisa diangkat," tutur Deden.

Zul tanpa sengaja menelan kunci gembok rumahnya. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (14/9/2022) malam WIB. Saat itu, dia baru selesai mengerjakan tugas sekolahnya dan main ponsel sambil berbaring.

"Saya sedang main HP sambil tiduran, terus kuncinya saya gigit-gigit. Sayanya tuh ngantuk dan ketiduran, terus gak sengaja kuncinya ketelen," ujar Zul dengan polos saat ditemui Republika di rumahnya di Kelurahan Lemahabang, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (20/9/2022).

Zul langsung berusaha memuntahkan kunci tersebut. Namun, kunci sebesar ibu jari itu tidak bisa dikeluarkan. Ibunya Nina Listiana langsung membawa anak ketiganya itu ke salah satu klinik. Namun, petugas di klinik tidak bisa menangani dan mengarahkannya ke RSUD Indramayu. "Terus saya bawa Zul ke RSUD Indramayu," tutur Nina.

Dari hasil pemeriksaan di RSUD Indramayu, kunci gembok itu ternyata telah bersarang di dalam lambung Zul. Namun, pihak RSUD Indramayu tidak bisa menangani lebih lanjut sehingga merujuknya ke RS Gunung Jati Cirebon.

Nina mengaku bingung karena tidak memiliki biaya untuk membawa Zul ke RS Gunung Jati Cirebon. Penghasilannya dari menjadi buruh cuci pakaian, hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Suami Nina telah meninggal dunia sejak Zul masih bayi berumur tujuh bulan. Selama ini, dia menjadi buruh cuci pakaian untuk menghidupi ketiga anaknya.  "Saya tidak punya kartu BPJS, tidak punya kartu KIS. BLT juga tidak dapat," tutur Nina.

Ketiadaan kartu BPJS Kesehatan itu telah menghambat pelaksanaan operasi pengambilan kunci dari dalam perut Zul. Operasi baru akan dilakukan jika kartu BPJS Kesehatan miliknya telah aktif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement