REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajaran Polsek Bojongloa Kidul masih melakukan penyelidikan terhadap kasus lansia Dede Rohayah (62 tahun) yang ditemukan meninggal di lantai dua rumahnya dalam keadaan tangan dan kaki terikat serta mulut disumpal kain. Saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut telah diperiksa.
"Kita sudah periksa beberapa orang saksi, mereka kooperatif," ujar Kapolsek Bojongloa Kidul Kompol Ari Purwantoro, Jumat (23/9/2022).
Ia mengatakan, hasil autopsi terhadap jenazah korban masih belum keluar. Namun, pihaknya menduga jika korban tewas karena kehabisan napas.
"Soalnya dibekap, tapi kita nunggu hasil autopsi," katanya.
Ari belum dapat memastikan pelaku sebab masih melakukan penyelidikan. "Mohon waktunya," katanya.
Sebelumnya, Dede Rohayah (62 tahun) warga Jalan Leuwisari, Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat serta mulut disumpal di lantai dua rumahnya, Rabu (21/9/2022) kemarin. Ia diduga menjadi korban perampokan.
Elly (37 tahun) menantu korban menjadi orang yang pertama kali membuka pintu rumah mertuanya tersebut. Ia dipanggil oleh warga sekitar karena melihat warung kelontong milik mertuanya belum buka seperti biasa.
"Pertama, kan warung belum buka terus saya dipanggil, pas saya buka sudah tidak terkunci pintunya tapi kunci masih di dalam. Pas ke dalam ternyata sudah acak-acakan posisinya," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (22/9/2022).
Saat masuk ke dalam rumah, ia melihat barang-barang jualan dalam keadaan acak-acakan. Selain itu, uang sebanyak Rp 50 juta yang berada di dalam kaleng milik mertuanya serta emas hilang.
"Pas di bawah (rumah) kelihatan acak-acakan saya sudah curiga, terus manggil tetangga dan kakak ipar, pas dilihat di atas sudah nggak ada (meninggal)," ungkapnya.
Elly mengatakan kondisi mertuanya tidak terdapat luka. Namun, tangan dan kakinya terikat lakban dan sarung serta mulut yang disumpal oleh kain.
"Nggak ada (luka) tapi tangannya terikat, kakinya diikat dan mulutnya disumpal kain. Ini rumah dua tingkat. Itu korban posisinya di atas. Tangan diikat lakban, kaki diikat sarung," katanya.