Jumat 23 Sep 2022 15:32 WIB

Ribuan Warga Terdampak Banjir Bandang di Pameungpeuk Garut

Intensitas hujan yang tinggi membuat air di Sungai Cipalebuh dan Cikaso meluap.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Kondisi rumah warga yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jumat (23/9/2022).
Foto: Dok. Kecamatan Pameungpeuk
Kondisi rumah warga yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jumat (23/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Banjir bandang akibat luapan Sungai Cipalebuh dan Sungai Cikaso terjadi di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, pada Kamis (22/9/2022) malam. Akibatnya, terdapat ribuan jiwa warga yang terdampak akibat banjir tersebut.

Camat Pameungpeuk, Tatang Suryana, mengatakan, banjir bandang itu terjadi pada Kamis sejak sekitar pukul 19.30 WIB. Intensitas hujan yang tinggi membuat air di Sungai Cipalebuh dan Sungai Cikaso meluap dan merendam rumah warga.

"Tidak ada korban jiwa, tapi ada rumah hanyut di Desa Mandalakasih," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat (23/9/2022).

Tatang menjelaskan, dari laporan sementara, terdapat enam desa di Kecamatan Pameungpeuk yang terdampak banjir bandang itu. Wilayah desa yang terdampak adalah Desa Pameungpeuk, Paas, Mandalakasih, Sirnabakti, Bojong Kaler, dan Bojong Kidul. Diperkirakan, total warga yang terdampak mencapai 2.175 kepala keluarga (KK) atau 6.783 jiwa.

Selain itu, banjir bandang juga menyebabkan kerusakan rumah dan fasilitas umum di tiga wilayah desa. Wilayah desa yang terdampak kerusakan akibat banjir bandang yaitu Desa Bojong Kaler, Mandalakasih, dan Pameungpeuk.

Berdasarkan laporan sementara yang diterima Republika, kerusak yang terjadi di Desa Bojong Kaler antara lain robohnya tembok das sekitar 5 meter, tembok penahan tanah sepanjang 10 meter roboh, jembatan rawayan dalam kondisi rusak atau miring dan kabel, jalur PLN terputus, serta sawah milik warga seluas meter persegi terendam banjir.

Sementara di Desa Mandalakasih terdapat tiga unit rumah warga yang rusak berat atau hanyut. Sedangkan di Desa Pameungpeuk, terjadi kerusakan pada bangunan intek PDAM Pameungpeuk, jembatan gantung besi Cikopo hanyut terbawa banjir, serta sarana ibadah dan pendidikan terendam.

Tatang mengatakan, saat ini, kondisi air di lapangan sudah kembali suruh. Namun, petugas masih melakukan pembersihan material sisa banjir bandang di lapangan. Pihaknya juga terus melakukan pendataan terkait dampak bencana tersebut. "Kami sekarang sedang rapat teknis bersama Sekda," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement