Sabtu 24 Sep 2022 05:35 WIB

Dewan Kopral: Kami Merasa Tertantang dengan Adanya Dewan Kolonel

Ganjar Pranowo meminta, polemik ini harus dihadapi dengan menahan diri.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus Yulianto
Immanuel Ebenezer
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Immanuel Ebenezer

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Relawan Ganjar Pranowo Mania, Immanuel Ebenezer atau Noel, menanggapi, terkait Dewan Kolonel (Dekol) sebagai struktur informal di dalam Fraksi PDIP untuk memajukan Puan Maharani (Puan) sebagai Capres 2024. Menurutnya, dengan adanya ini membuat Dewan Kopral merasa semangat dan tertantang.

"Ya kami tanggapi dengan semangat dan merasa tertantang saja ada Dewan Kolonel. Kita bikin Dewan Kopral kok untuk mendukung Ganjar. Fokus kami untuk membuat Ganjar menang di Pilpres 2024," katanya saat dihubungi Republika pada Jumat (23/9/2022).

Dia mengatakan, seperti arahan dari Ganjar Pranowo polemik ini harus dihadapi dengan menahan diri. Sehingga, dia menurut, dengan arahan tersebut.

"Kata Pak Ganjar tidak boleh terlalu larut dengan polemik ini. Dan juga harus menahan diri. Ya kita menurut, yang penting substansi Dewan Kopral tetap berjalan," kata dia.

Dia menjelaskan, Dewan Kopral berisikan pendukung Ganjar yang memiliki semangat perjuangan. Dewan Kopral pun memiliki singkatan yaitu Komando Perjuangan Rakyat Jelata.

"Tujuan kami agar Pak Ganjar memiliki tiket di Pilpres 2024. Kami akan menahan diri untuk sementara. Biar lebih kondusif lagi dan tidak merugikan Pak Ganjar," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku kaget ketika mengetahui sejumlah anggota fraksinya di DPR membentuk Dewan Kolonel. Dewan Kolonel ini diklaim untuk meningkatkan popularitas Puan Maharani jelang Pilpres 2024.

Kendati demikian, dia menilai, Dewan Kolonel itu hanya guyonan belaka. "Guyon aja mereka-mereka itu, saya juga kaget seperti itu," kata Djarot kepada wartawan di kantor KPU, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Menurut Djarot, kehadiran Dewan Kolonel sebagai forum komunikasi untuk meningkatkan citra Puan adalah sesuatu yang sah-sah saja. "Tapi istilah seperti itu saya baru tahu, dan saya kira itu guyon-guyon diantara mereka saja," ungkap eks Gubernur DKI Jakarta itu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement