REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menegaskan jangan sampai ada oknum atau siapapun yang melakukan pemotongan bantuan langsung tunai (BLT) yang disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Al Muktabar mengatakan, pada hari Jumat lalu, dia mulai melakukan penyaluran BLT BBM ini di Kabupaten Serang. Dan hari ini penyaluran BLT di Kota Serang.
"Saya sengaja memantau betul kegiatan ini, karena ingin mengetahui dan melihat secara langsung proses penyalurannya agar tepat sasaran," kata Al Muktabar saat memantau Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak dari penyesuaian harga BBM di Kantor Samsat Kota Serang, Jumat
Ia mengatakan, kegiatan roadshow pemantauan BLT itu dilakukan selama satu minggu penuh ke delapan Kabupaten dan Kota. Al Muktabar mengatakan, banyak metode pemberian bantuan yang bisa dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat. Namun dalam penyaluran BLT BBM ini, dirinya lebih memilih memberikan bantuan secara langsung kepada penerima melalui rekening bank yang dipegang dan atas nama masing-masing penerima."Sehingga, dengan melalui rekening bank ini, kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir?" katanya
Selain itu, lanjutnya, mekanisme penyaluran lewat bank juga mudah terlacak jejak digitalnya. Sehingga dapat mempermudah untuk dilakukan pendeteksian jika ada hal-hal yang tidak diharapkan. "Kami pastikan dalam penyaluran bantuan ini tidak ada potongan," katanya menegaskan.
Kemudian, untuk memastikan penyaluran itu tepat sasaran, Pemprov sudah melakukan validasi datanya, baik yang berasal dari DTKS maupun yang dari non DTKS yang berasal dari Kabupaten dan Kota. Data yang sudah divalidasi itu juga diperkuat dengan surat pertanggungjawaban mutlak dari Bupati dan Wali Kota.
Al Muktabar mengakui, besaran BLT yang disalurkan tidak seberapa, tapi dirinya berharap dapat bermanfaat buat masyarakat. Selain itu, penyaluran BLT ini menunjukkan bahwa Pemerintah hadir untuk masyarakat.
"Memang besarannya tidak seberapa, namun hal ini membuktikan bahwasannya pemerintah selalu hadir ketika kondisi sedang kurang baik-baik saja. Mudah-mudahan dapat menjadi tali asih antara Pemerintah dengan masyarakat dan kita mengimbau agar masyarakat menggunakannya dengan bijaksana," katanya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten Nurhana menambahkan, total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT BBM di Kota Serang sebanyak 5.632 KPM dengan anggaran yang dikeluarkan sebanyak Rp 3,3 miliar lebih. Dari jumlah data itu, ada 5.073 KPM yang sudah siap salur, sedangkan 599 KPM lainnya masih dalam proses perbaikan data.
"Karena kita ingin pastikan penyaluran ini terhadap prioritas utama penerima BLT BBM ini yakni sopir angkot, ojek, nelayan dan pelaku UMKM yang terdampak," kata Nurhana.