REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persatuan Islam (Persis) menggelar Muktamar XVI di Bandung, 24-26 September 2022. Salah satu rangkaian kegiatannya adalah Persis Expo.
Persis Expo pada ajang Muktamar XVI Persis menjadi kesempatan baik mempromosikan potensi-potensi yang ada di jamiyyah, baik itu potensi lembaga jamiyyah maupun kelompok dan komunitas yang diinisiasi oleh anggota Persis dan badan otonomnya.
Puluhan stan pameran yang tersedia di Persis Expo menjadi etalase potensi tersebut, dari mulai potensi pendidikan, ekonomi, sosial, budaya hingga olahraga.
Di stan Madrasah Pena, contohnya, Lembaga Studi Sastra dan Literasi PP Pemuda Persis bekerja sama dengan Pusdok Tamaddun memamerkan karya tulis tokoh-tokoh Persis generasi awal. Mulai dari Tuan Hassan, M Natsir, KH Isa Anshari hingga Ustadz Shiddiq Amien.
Pusdok Tamaddun adalah sebuah lembaga riset sejarah Indonesia yang mengoleksi sepuluh ribu buku karya ulama nusantara termasuk ulama Persis. Perjuangan yang dilakukan selama 18 tahun lebih oleh Hadi Nur Ramadhan kini menjadi kenyataan.
Hadi Nur Ramadhan, pendiri Yayasan Pusdok Tamaddun yang juga anggota Dewan Tafkir PP Persis mengungkapkan, adanya pameran kebangkitan turats ulama Persis ini sebagai bagian dari pewacanaan Museum Persis.
“Adanya pewacanaan Museum Persis ini merupakan harapan kami, dan telah mendapat dukungan dari Ketua Umum Persis KH Aceng Zakaria yang pernah berkunjung ke Pusdok Tamaddun," ungkapnya kepada Republika.co.id, Ahad (25/9/2022).
Selain memamerkan karya klasik ulama Persis, upaya pewacanaan Museum Persis dilanjutkan melalui Talk Show “Gagasan Museum Persis”. Talk show diselenggarakan dalam moment Persis Expo Muktamar XVI Persatuan Islam dan menghadirkan pembicara dari Dewan Tafkir, yaitu Hadi Nur Ramadhan dan Wildan Hasan yang juga menggawangi Natsir Corner.
Acara yang dimoderatori oleh Aldy Istanzia (Lembaga Pesantren Sastra dan Literasi PP Pemuda Persis) ini menjadi penting mengingat satu tahun ke depan Persis akan berusia satu abad. "Gagasan pendirian Museum Persis ini sebagai upaya pewarisan nilai-nilai perjuangan tokoh-tokoh Persis untuk para pelanjut dakwah Jam'iyyah Persis," ujar Hadi.