Senin 26 Sep 2022 19:08 WIB

Temui PM Jepang, Wapres Tekankan Kerja Sama Ekonomi dan Pengembangan SDM

Indonesia juga mengharapkan realisasi perluasan investasi dan investasi baru.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
 Wakil Presiden Indonesia Ma
Foto: EPA-EFE/DAVID MAREUIL
Wakil Presiden Indonesia Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kehormatan (Courtesy Call) kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Istana Akasaka, Senin (26/9/2022). Dalam pertemuan itu, Wapres Ma'ruf menekankan penguatan kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sekaligus menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jepang pada 27 Juli 2022 lalu.

"Pertemuan Wapres KH Ma'ruf Amin menekankan dua hal utama, yakni penguatan kerjasama ekonomi dan peningkatan kapasitas SDM, (termasuk) kemitraan di bidang ketenagakerjaan dan kesehatan," ujar Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dikutip dari siaran pers Biro Pers Sekretariat Wakil Presiden, Senin (26/9/2022).

Baca Juga

Di aspek ekonomi, Wapres Ma'ruf menyampaikan pentingnya penandatanganan Protokol Perubahan Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada KTT G20 Bali November 2022 mendatang.

Selain itu, Wapres Ma'ruf juga mengharapkan realisasi perluasan investasi dan investasi baru senilai 5,2 miliar dolar AS, penyelesaian proyek-proyek infrastruktur strategis, serta penyelesaian hambatan terhadap akses bagi ekspor produk pertanian dan perikanan Indonesia.

Masduki melanjutkan, perhatian atas kerjasama keuangan syariah dan industri juga menjadi perhatian yang diungkapkan Wapres kepada PM Jepang. "Tidak lupa disampaikan oleh Wakil Presiden persoalan yang berhubungan dengan masalah ekonomi syariah atau halal industri," ujarnya.

Menurut Masduki, Wapres mendorong penguatan kerjasama potensial di bidang ekonomi syariah dan industri halal, khususnya sektor unggulan seperti makanan, kosmetika, fesyen, termasuk pariwisata dan kawasan industri halal.

Indonesia kata Wapres, siap menjadi mitra utama dalam pengembangan bisnis halal di Jepang, antara lain melalui penyusunan standar pariwisata ramah muslim pada destinasi wisata Jepang dan sertifikasi halal bagi produk Jepang.

Selanjutnya, hal kedua yang ditekankan Wapres kepada PM Jepang adalah terkait kerjasama peningkatan kapasitas SDM. Menurutnya, Wapres menyampaikan apresiasi atas dukungan Jepang sebagai mitra pembangunan SDM Indonesia melalui pemberian beasiswa dan pelatihan teknis.

"Di kesempatan ini, Wapres berharap Jepang dapat terus mendukung upaya perluasan pengajaran Bahasa Jepang, pendidikan vokasi, dan penguatan masyarakat tanggap bencana," ujar Masduki.

"Selain itu, Wapres juga mengharapkan dukungan Jepang bagi penguatan ekosistem riset di Indonesia untuk semakin mendorong inovasi berkelanjutan," tambahnya.

Sementara, Masduki menyampaikan sambutan hangat PM Jepang atas kunjungan Wapres di Tokyo untuk menghadiri prosesi penghormatan kenegaraan atas wafatnya Mantan PM Jepang Shinzo Abe. Selain itu, PM Kishida juga menyambut baik dan siap mendukung kepemimpinan Indonesia di G-20.

"Hal ini merupakan peran strategis yang djalankan Indonesia dan Jepang di level internasional. Jepang sangat konsen dengan keamanan dan stabilitas wilayah di Asia-Pasifik," ujarnya.

PM Jepang, kata dia, menyampaikan bahwa pada 2023 Jepang akan dipercaya memegang Keketuaan G-7 dan Indonesia sebagai Ketua ASEAN. Dia pun mengharapkan kedua negara dapat saling mendukung dalam masing-masing forum tersebut.

"PM Jepang mengharapkan kiranya kepemimpinan Jepang dan Indonesia ini dapat berkontribusi pada tataran internasional dan regional. Untuk itu, Jepang akan memperkuat hubungan Jepang - ASEAN dan hubungan Jepang - Indonesia yang telah terjalin selama 60 tahun," ujarnya.

Selain itu, PM Jepang juga berkomitmen untuk membahas poin-poin strategis dengan pemerintah Indonesia agar penandatangan IJEPA pada KTT G-20 di Bali dapat terlaksana.

"PM Jepang (juga) akan menindaklanjuti kerjasama keuangan dan industri halal dengan Indonesia, melalui arahan khusus kepada Kedutaan Jepang di Indonesia untuk mempersiapkan kerjasama keuangan syariah dan industri halal," katanya.

Terakhir, tutur Masduki, PM Jepang meyakini bahwa hubungan yang terjalin baik antara Indonesia dan Jepang ke depan akan terus meningkat.

"Pertemuan ini semakin memperkuat mitra strategis Indonesia - Jepang, baik di tataran internasional dan regional," ujarnya.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقَالُوْا لِاِخْوَانِهِمْ اِذَا ضَرَبُوْا فِى الْاَرْضِ اَوْ كَانُوْا غُزًّى لَّوْ كَانُوْا عِنْدَنَا مَا مَاتُوْا وَمَا قُتِلُوْاۚ لِيَجْعَلَ اللّٰهُ ذٰلِكَ حَسْرَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَاللّٰهُ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, “Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh.” (Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

(QS. Ali 'Imran ayat 156)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement