REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik Amerika Serikat (AS) karena sikapnya yang dinilai tidak adil dalam ketegangan antara Turki dan Yunani. Dia mendesak agar Washington memberikan perlakukan yang setara atas konflik di antara anggota organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Erdogan menyatakan, tidak ada perbandingan dalam pentingnya keberadaan Turki dan Yunani di NATO. Dia menekankan bahwa AS tidak dapat menemukan sekutu lain seperti Turki. Ankara berada di antara lima negara teratas di NATO dalam hal kontribusinya terhadap blok tersebut dan melalui kekuatan yang disediakan oleh pasukan daratnya.
Menurut Erdogan, informasi yang berasal dari rekaman drone menunjukan ada kendaraan lapis baja yang ditempatkan di pulau-pulau Yunani yang seharusnya demiliterisasi. Tindakan tersebut adalah keputusan yang tidak dapat diterima Ankara.
"Harapan kami dari AS adalah tidak melibatkan Yunani dalam perhitungan yang salah dan tidak membiarkan manipulasi opini publik internasional," ujar Erdogan dikutip dari Anadolu Agency.
Erdogan pun mengecam keputusan AS baru-baru ini untuk mencabut embargo senjata terhadap pemerintahan Siprus Yunani. "Tidak dapat dipahami baik dalam hal konten dan waktu," ujarnya karena langkah itu dinilai tidak akan direspons dan berjanji untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi Siprus Turki.