REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan Hari Jantung Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 September menjadi pengingat mengenai pentingnya deteksi dini. Ini diperlukan untuk mengetahui lebih awal kemungkinan adanya gangguan jantung.
"Peringatan Hari Jantung Sedunia tentunya akan jadi momentum penting untuk pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah, yang merupakan masalah kesehatan amat penting di Indonesia, salah satunya terkait pentingnya deteksi dini," kata Prof Tjandra dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi itu mengatakan deteksi dini atau skrining penyakit jantung sangat dianjurkan pada orang-orang usia di atas 40 tahun. Demikian juga pada kelompok risiko tinggi, misalnya pada mereka yang memiliki hipertensi atau diabetes.
"Masyarakat, terutama mereka yang merupakan kelompok risiko tinggi, perlu memeriksakan diri secara teratur, sehingga kalau ada perubahan dapat segera dideteksi," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Prof Tjandra mengatakan, momentum peringatan Hari Jantung Sedunia juga perlu dimanfaatkan untuk melakukan sejumlah langkah strategis terkait pengendalian penyakit jantung. Momentum ini perlu digunakan untuk sedikitnya tiga hal.
"Pertama mengingatkan dan meningkatkan pola hidup sehat untuk menjaga jantung tetap sehat seperti olahraga teratur atau beraktivitas fisik, tidak merokok, mengelola stres dan lain sebagainya," katanya.
Kedua, masyarakat perlu diingatkan untuk secara berkala melakukan pemeriksaan gula darah, kolestero,l dan tekanan darah. Pemeriksaan penunjang lainnya juga diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatannya.