REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperingati Hari Batik Nasional Tahun 2022, PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama anak perusahaannya berkomitmen terus mendukung dan memakmurkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya yang bergerak di bidang usaha batik. Salah satunya dengan mendorong agar UMKM batik dapat Go Online sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir.
SVP Umum dan TJSL Pupuk Indonesia, Yana Nurahmad Haerudin, menyebutkan bahwa dengan melakukan Go Online, maka mitra binaan batik dapat menjadikan produknya Go Global. Selain mendukung program pemulihan ekonomi, upaya ini juga dalam rangka melestarikan batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh dunia.
“Saat ini terdapat sekitar 23 unit UMKM bidang usaha batik yang menjadi mitra binaan sejumlah anak perusahaan kami di berbagai daerah,” jelas Yana, dalam siaran pers.
Program pembinaan UMKM mitra binaan batik ini, lanjut Yana, sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang menekankan pentingnya UMKM dalam konstelasi perekonomian nasional. Karena menurut Erick, UMKM merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Dengan demikian, mendukung UMKM sama dengan turut memakmurkan masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut Yana menyebutkan bahwa saat ini terdapat empat anak usaha Pupuk Indonesia yang memiliki mitra binaan yang bergerak di bidang usaha batik. Mereka adalah PT Petrokimia Gresik (11 mitra binaan), PT Pupuk Kalimantan Timur (9 mitra binaan), PT Pupuk Sriwidjadja Palembang (2 mitra binaan), dan PT Pupuk Kujang Cikampek (1 mitra binaan).
Adapun bentuk pembinaannya adalah melalui pemberian bantuan modal, pendampingan, hingga pemasaran produk batik. Pembinaan ini meliputi partisipasi melalui sejumlah event pameran, pelatihan pemasaran secara online, hingga pembuatan website, dan sebagainya.
“Hal ini kami lakukan agar mitra binaan batik dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan mengikuti tren pemasaran secara digital atau online,” jelas Yana.
Terlebih perkembangan industri batik di Indonesia dapat dibilang cukup baik. Karena banyak desainer pakaian dunia menggunakan batik dalam rancangan busananya. Apalagi pascapandemi Covid-19, berbagai event fashion di dunia mulai diselenggarakan kembali.
Salah satu mitra binaan Petrokimia Gresik, Nur Kholis, pemilik Batik Bangsawan Tekstil (BBT). Sejak tahun 2016, produk batik miliknya telah menjangkau pasar di sejumlah negara seperti Thailand, Jepang, Perancis, bahkan Amerika Serikat.
Ia merasa sangat terbantu dengan program pembinaan dari anggota holding Pupuk Indonesia, yaitu Petrokimia Gresik. Menurutnya, bantuan modal yang didapatkannya berbeda dengan skema pinjaman modal dari perbankan, baik dari sisi bunga maupun keberlangsungan usaha.
Selain itu, Nur Kholis juga mengaku mendapat pendampingan dan pelatihan untuk pemasaran secara online. Menurutnya, pembinaan ini sangat membantu, terutama dalam hal pembuatan website. Pemasaran secara online menurutnya berpotensi dapat meningkatkan omzet, karena akses internet dan smartphone saat ini sudah menjadi keseharian masyarakat.
“Walaupun produk yang kami jual batik tradisional, namun pemasaran kami sudah modern,” jelasnya.