Rabu 13 Aug 2025 11:04 WIB

Kontrak Baru PTPP Tembus Rp11,79 Triliun, Mayoritas dari Proyek Swasta

Nilai kontrak baru meningkat 26 persen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Proyek konstruksi (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Proyek konstruksi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT PP (Persero) Tbk membukukan kenaikan kontrak baru di tengah tantangan pasar konstruksi nasional. Hingga Juli 2025, nilai kontrak baru mencapai Rp11,79 triliun atau naik 26 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengatakan capaian tersebut setara 41 persen dari target akhir tahun 2025. “Hal ini menunjukkan kinerja yang konsisten dan terukur dalam mengamankan portofolio proyek strategis,” ujar Joko, Rabu (13/8/2025).

Baca Juga

Berdasarkan sumber pendanaan, komposisi kontrak baru PTPP terdiri atas 42,5 persen proyek swasta, 38,9 persen proyek BUMN, dan 18,6 persen proyek pemerintah. Dari sisi segmentasi, kontribusi terbesar berasal dari pertambangan 24,4 persen, gedung 21,3 persen, pelabuhan 19,8 persen, jalan dan jembatan 19,3 persen, minyak dan gas 6,9 persen, irigasi 3 persen, bendungan 2,3 persen, bandara 1,8 persen, dan industri 1,1 persen.

“Salah satu pencapaian penting dalam periode ini adalah perolehan Proyek ITACHA 2-Hauling Road senilai Rp 1,93 triliun di sektor pertambangan,” ucap Joko.

Proyek berskala besar itu menjadi pendorong utama lonjakan kontrak baru dan memperkuat posisi PTPP di sektor pendanaan swasta. Menurut Joko, capaian ini mencerminkan kepercayaan pemilik proyek terhadap kualitas dan kapabilitas perusahaan.

Kenaikan signifikan pada Juli 2025 disebut membuktikan kemampuan PTPP menangkap peluang di berbagai sektor, terutama infrastruktur pertambangan yang menjadi motor pertumbuhan. Perusahaan, kata Joko, akan terus mengoptimalkan perolehan proyek baru, mempercepat eksekusi, dan menjaga kualitas hasil kerja dengan prinsip zero accident serta tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

“Manajemen PTPP melihat prospek pasar konstruksi nasional tetap terbuka lebar,” sambung Joko.

PTPP berencana memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat portofolio proyek bernilai tambah tinggi, meningkatkan efisiensi, dan menghadirkan inovasi sebagai pembeda di industri.

“Dengan rekam jejak yang solid, PTPP optimistis dapat menutup tahun ini dengan capaian yang optimal, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Joko.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement