Rabu 05 Oct 2022 05:15 WIB

BSI Lampung Dorong Digitalisasi di Ponpes

Ponpes dirangkul karena mereka merupakan salah satu ekosistem Islam.

Red: Teguh Firmansyah
BSI Lampung bertemu dengan ponpes untuk sosialisasi digitalisasi keungan.
Foto: istimewa
BSI Lampung bertemu dengan ponpes untuk sosialisasi digitalisasi keungan.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG  -- BSI Area lampung mendorong digitalisasi pondok pesantren melalui digitren. Ponpes dirangkul karena mereka merupakan salah satu ekosistem Islam.

"BSI menginginkan kemajuan BSI diikuti dengan kemajuan ekosistem ekosistem islami yang ada seperti pondok pesantren, masjid, lembaga lembaga zakat dan komunitas halal lainnya," tulis BSI Lampung dalam keterangan tertulis, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga

Sebelumnya gathering pondok pesantren di Lampung digelar pada 22 September 2022 bertempat di Hotel Bukitrandu Bandar Lampung. Hadir dalam acara tersebut Kepala Divisi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Eka Jati dan sejumlah jajaran BSI Lampung serta lebih dari 50 pimpinan pondok pesantren.

Dalam sambutannya Area Manager BSI Area Lampung Habiburrahman menyatakan, digitalisasi saat ini sudah memasuki seluruh sendi kehidupan. Sebagai institusi pendidikan, pondok pesantren perlu melakukan digitalisasi agar mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain namun tetap memiliki warna pondok pesantren yang khas.

Hal senada disampaikan Kepala Divisi KNEKS Eka Jati. Dalam materinya beliau menyampaikan pondok pesantren telah menjadi lokomotif pendidikan Islam di Indonesia. Ke depan pondok pesantren harus mampu menjadi lokomotif ekonomi syariah di lingkungannya.

Program digitren merupakan solusi yang diberikan oleh Bank Syariah Indonesia untuk seluruh stakeholder di pondok pesantren. Layanan ini memberikan akses transaksi yang cash less sehingga seluruh transaksi di pondok dapat dilakukan dengan tanpa peredaran uang tunai.

Bagi orang tua juga program digitren akan memudahkan orang tua memonitor perkembangan anak mulai dari aktifitas di ponpes, komunikasi pondok pesantren dan orang tua hingga monitoring jajan dan uang saku santri selama ada di pondok.

Menurut  Manajer Bisnis Transaksi Ritel BSI Lampung, Benny Sangjaya, bentuk implementasi dari digitren ini salah satunya dengan kartu jajan santri. Ketika santri akan jajan di lingkungan pondok maka cukup dengan kartu jajan sehingga kehilangan uang dapat diminimalisir. "Kartu ini di lengkapi dengan PIN sehingga aman."

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ لَّآ اَجِدُ فِيْ مَآ اُوْحِيَ اِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلٰى طَاعِمٍ يَّطْعَمُهٗٓ اِلَّآ اَنْ يَّكُوْنَ مَيْتَةً اَوْ دَمًا مَّسْفُوْحًا اَوْ لَحْمَ خِنْزِيْرٍ فَاِنَّهٗ رِجْسٌ اَوْ فِسْقًا اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَاِنَّ رَبَّكَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Katakanlah, “Tidak kudapati di dalam apa yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan memakannya bagi yang ingin memakannya, kecuali daging hewan yang mati (bangkai), darah yang mengalir, daging babi – karena semua itu kotor – atau hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa bukan karena menginginkan dan tidak melebihi (batas darurat) maka sungguh, Tuhanmu Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. Al-An'am ayat 145)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement