In Picture: Tari Bangilun pada Kegiatan Merti Desa di Gunung Sindoro Sumbing
Tari Bangilun merupakan tarian khas kabupaten Temanggung diciptakan tahun 1900-an..
Rep: Anis Efizudin/ Red: Yogi Ardhi
Penari menampilkan tari Bangilun saat tradisi Merti Desa di lembah gunung Sindoro-Sumbing Desa Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022). Menurut tetua adat setempat Tari Bangilun merupakan tarian khas kabupaten Temanggung diciptakan sekitar tahun 1.900 pada saat jaman penjajahan Belanda yang bertujuan untuk menyebarkan agama Islam lewat budaya. (FOTO : ANTARA/Anis Efizudin)
Penari menampilkan tari Bangilun saat tradisi Merti Desa di lembah gunung Sindoro-Sumbing Desa Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022). Menurut tetua adat setempat Tari Bangilun merupakan tarian khas kabupaten Temanggung diciptakan sekitar tahun 1.900 pada saat jaman penjajahan Belanda yang bertujuan untuk menyebarkan agama Islam lewat budaya. (FOTO : ANTARA/Anis Efizudin)
Penari menampilkan tari Bangilun saat tradisi Merti Desa di lembah gunung Sindoro-Sumbing Desa Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022). Menurut tetua adat setempat Tari Bangilun merupakan tarian khas kabupaten Temanggung diciptakan sekitar tahun 1.900 pada saat jaman penjajahan Belanda yang bertujuan untuk menyebarkan agama Islam lewat budaya. (FOTO : ANTARA/Anis Efizudin)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Penari menampilkan tari Bangilun saat tradisi Merti Desa di lembah gunung Sindoro-Sumbing Desa Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022). Menurut tetua adat setempat Tari Bangilun merupakan tarian khas kabupaten Temanggung diciptakan sekitar tahun 1.900 pada saat jaman penjajahan Belanda yang bertujuan untuk menyebarkan agama Islam lewat budaya.
sumber : Antara Foto
Advertisement