REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sesepuh Aremania, Anto Baret, menginginkan agar tidak ada lagi rasa dendam dan benci di antara para suporter Indonesia. Hal ini diungkapkan Anto setelah ratusan Aremania meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Anto menegaskan, Aremania pada dasarnya memiliki keinginan untuk memfasilitasi perdamaian antar-suporter di Indonesia.
"Mungkin lebih afdol kalau didatangi, dibuat acara yang seperti apa. Ini supaya persaudaraan ini kekal dan abadi yang tujuannya sama, kita sebagai suporter seluruh Indonesia," ujar Anto kepada wartawan di Kota Malang, Sabtu (8/10/2022).
Dengan cara tersebut, Aremania ingin meninggalkan jejak peristiwa yang indah dengan perdamaian. Tak ada lagi rivalitas tinggi di antara para suporter Indonesia ke depannya.
Pada kesempatan tersebut, Anto mengaku selalu mengkritisi nyanyian hujatan yang sering terlihat dan terdengar di stasiun televisi. Menurut dia, cara tersebut bisa meracuni pemikiran anak-anak sehingga muncul rasa dendam.
Anto menegaskan, anak-anak Aremania tidak mengetahui akar permalasahan rivalitas yang sebenarnya. Sebab itu, Anto meminta agar nyanyian-nyanyian tersebut bisa segera dihilangkan. "Jadi tunggu tanggal mainnya untuk kesepakatan damai bersama. Jadi supaya tidak satu sisi atau satu suporter," jelasnya.
Di sisi lain, Anto melihat energi perdamaian sebenarnya sudah terlihat jelas. Hal ini tidak hanya terjadi pada suporter di Indonesia tetapi seluruh dunia. Seluruh komponen turut merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa Aremania.
Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan telah menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. Sebagian besar korban merupakan Aremania sedangkan dua lainnya dari kepolisian. Di samping itu, juga dilaporkan ratusan Aremania mengalami luka-luka, baik luka ringan, sedang, dan berat.