REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Komandan Kodim (Dandim) 1703/Deiyai, Letkol Inf I Wayan Dedy Suryanto menegaskan, tidak ada senjata api (senpi) yang dirampas kelompok separatis teroris (KST) saat mengadang truk yang ditumpangi personel TNI AD dan masyarakat saat menuju Enarotali, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua, Jumat (7/10/2022).
"Tidak ada senjata api yang dirampas KST karena saat itu Sertu Bayu Prasetyo tidak membawanya, " kata Dedy ketika dihubungi dari Jayapura, Papua, Sabtu (8/10/2022).
Dia menjelaskan, insiden pada Jumat sekitar pukul 14.40 WIT, terjadi saat delapan warga sipil dan satu personel TNI AD, yakni Sertu Bayu Prasetyo melintas di Kampung Baguwo, Distrik Topiyai, Kabupaten Paniai. Truk yang ditumpangi mereka disergap KST Paniai pimpinan Mathius Gobay.
Dari laporan yang diterima, sambung dia, saat melakukan aksinya, KST membawa empat pucuk senpi, yaitu jenis mouser SS1 V1 dan SS1 V2 serta senpi rakitan. "KST sempat menanyakan apakah mereka membawa senjata api atau amunisi dan dijawab tidak hingga kemudian mereka ditendang dan dipukuli," jelas Dedy.
Dia menerangkan, setelah menganiaya para penumpang truk, KST mengambil berbagai barang berharga milik warga. Sebelum akhirnya mereka kabur meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP). Kondisi delapan warga sipil setelah mendapat perawatan atas luka yang dideritanya langsung pulang ke rumah keluarga masing-masing. "Kesembilan korban termasuk prajurit TNI-AD mengalami luka memar akibat dianiaya KST," kata Dedy.