Selasa 11 Oct 2022 15:57 WIB

14 Website Bandara di AS Dijebol Hacker Rusia

Sebanyak 14 website bandara yang diretas tidak bisa diakses publik.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Sebanyak 14 website bandara yang diretas tidak bisa diakses publik.
Foto: Flickr
Sebanyak 14 website bandara yang diretas tidak bisa diakses publik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belasan situs web bandara Amerika Serikat (AS) terkena serangan siber pada Senin lalu. Peretas diketahui berasal dari Rusia yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Sekitar 14 situs web publik untuk sejumlah bandara yang besar, termasuk bandara LaGuardia di New York City menjadi sasaran dan tidak dapat diakses oleh publik. Sementara situs web bandara lain telah kembali online.

Baca Juga

Seorang pejabat senior mengatakan serangan itu tidak memengaruhi kontrol lalu lintas udara, komunikasi internal bandara, atau operasi penting lain. Namun, dia mengatakan gangguan tersebut menyebabkan ketidaknyamanan bagi para wisatawan yang mencoba mengakses informasi.

“Serangan menyebabkan ketidaknyamanan,” kata sumber yang tidak disebutkan namanya.

Dia menambahkan, serangan siber menyebabkan penolakan akses publik ke situs web publik yang melaporkan waktu tunggu bandara dan informasi kapasitas. Peretasan itu dikaitkan dengan kelompok yang dikenal sebagai Killnet, peretas Rusia yang mendukung Kremlin tetapi tidak dianggap secara langsung sebagai aktor pemerintah. Kelompok ini menyukai serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi yang bekerja dengan membanjiri server komputer dengan lalu lintas untuk menjadikannya tidak berfungsi.

Dilansir The Guardian, Selasa (11/10/2022), para pejabat pertama kali mengetahui masalah ini sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat ketika Badan Keamanan Cybersecurity dan Infrastruktur menerima kabar sistem LaGuardia telah diserang. Sementara bandara sasaran lainnya termasuk bandara internasional O\'Hare Chicago dan bandara internasional Atlanta Hartsfield-Jackson.

Situs web bandara internasional Los Angeles juga tampaknya terpengaruh oleh serangan siber. Seorang juru bicara Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) mengatakan pihaknya memantau masalah ini dan membantu bandara yang terkena dampak.

Serangan serupa juga menargetkan jaringan komunikasi di sistem kereta api Jerman yang menyebabkan gangguan layanan besar di bagian utara. Namun, para pejabat belum mengaitkan serangan siber dengan negara asing mana pun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement