REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Yunus Nusi menilai, rekomendasi FIFA agar tidak digelarnya pertandingan pada malam hari adalah untuk pertandingan yang berisiko tinggi. Artinya, kata dia, pertandingan-pertandingan yang sarat dengan rivalitas tinggi seperti antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta dan Arema FC melawan Persebaya Surabaya tidak akan digelar malam hari.
"Jadi dipastikan akan ada regulasi baru dari hasil semua rekomendasi-rekomendasi kepolisian, termasuk dari tim TGIPF ini kita akan akomodir semua," kata Yunus, usai rapat koordinasi bersama Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dalam Tragedi Kanjuruhan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Yunus mengatakan, saat ini pihaknya fokus menyusun masukan-masukan dari TGIPF agar gelaran kompetisi sepak bola Indonesia bisa lebih baik. "Yang penting penyempurnaan penyelenggaraan kompetisi Liga 1 yang nanti akan mendapatkan rekomendasi dari semua pihak terutama dari tim TGIPF ini," kata Yunus.
"Nanti akan ada beberapa rekomendasi tentang perbaikan yang tentu kita akan kita kolaborasikan dengan supervisi dari FIFA, tadi malam FIFA sudah dengan kami. Kemudian hari ini akan ada komunikasi dengan FIFA dan FIFA berkomitmen akan memberikan dukungan," imbuhnya.
Jubir PSSI, Ahmad Riyadh mengatakan, penundaan kompetisi kemungkinan lebih dari dua pekan.
"Kami PSSI dalam rapat Exco kemarin ikut berduka, menghentikan Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 sampai format keamanan, format kompetisi tertata ulang dengan bagus, kalau sudah di-approve FIFA baru kita laksanakan lagi. Jadi sejauh ini kita tunda dulu dua pekan," kata Riyadh di Jakarta, Selasa.
PSSI mengaku menerima banyak masukan dalam rapat koordinasi dengan TGIPF dan akan melakukan pembahasan lebih lanjut. Di antaranya adalah mengklasifikasikan pertandingan yang berisiko tinggi dan yang masih dalam taraf aman untuk bisa digelar di malam hari. Pasalnya, pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang digelar malam hari disorot sebagai salah satu faktor terjadinya Tragedi Kanjuruhan.