Kamis 13 Oct 2022 07:28 WIB

Kemampuan Pelaku Pariwisata Kawasan Bromo-Tengger-Semeru Terus Ditingkatkan

Purwoto menggarisbawahi pentingnya peran aktif warga desa wisata.

Wisata di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Wisata di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --  Dalam upaya peningkatan kompetensi dan kapasitas pelaku pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk dan Kapasitas Parekraf. Kegiatan ini, ditujukan bagi para pelaku pariwisata di kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), Jawa Timur yang berlangsung 11-17 Oktober 2022. 

Pelatihan bagi para pelaku pariwisata merupakan tahapan kedua rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0. Pelatihan yang melibatkan para pelaku pariwisata dari desa wisata ini dimaksudkan untuk mendukung peningkatan dan penyiapan Sumber Daya Menusia (SDM) andal dan profesional di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, yang kerap disampaikan Menparekraf/Kabaparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno dalam berbagai kesempatan.

Baca Juga

Sandiaga berharap, melalui pelatihan bagi pelaku pariwisata ini, baik kampung atau desa wisata mampu terus berbenah diri meningkatkan keterampilan dan kapasitasnya. 

“Sehingga menjadi desa wisata mandiri, memiliki daya saing, serta menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor parekraf,” kata dia, seperti dilansir dari Antara, Kamis (13/10/2022).

Kualitas dan kompetensi SDM pariwisata memiliki andil strategis dalam pembangungan dan pengembangan pariwisata, termasuk di desa wisata. Seperti ditekankan oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham pada kesempatan membuka rangkaian pelatihan serupa di Lombok, Selasa (11/10/2022).  

“Dalam pengelolaan desa wisata menuju desa wisata mandiri diperlukan SDM unggul,” kata wanita yang akrab dipanggil Diah ini. 

Mensinergikan desa wisata dengan pariwisata, lanjut Diah, dapat dilakukan dengan pendekatan 3C (commitment, competence, champion). Yakni membangun komitmen pemerintah daerah, didukung adanya kompetensi masyarakat untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata. 

“Kemudian champion yaitu dengan menciptakan agen perubahan melalui masyarakat unggul yang berkontribusi bagi perekonomian,” ujar Diah. 

Sementara, saat membuka pelatihan bagi pelaku pariwisata di Kawasan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Bromo-Tengger Semeru, yang diselenggarakan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi mengharapkan kontribusi aktif dari 135 peserta yang merupakan perwakilan dari 9 desa wisata. 

Ia mengajak setiap individu memanfaatkan dengan baik kesempatan mendapatkan ilmu dan praktik langsung bidang kepariwisataan yang seluruhnya dirangkum dalam 17 modul, sehingga setara dengan program D2. 

“Kita berharap SDM di desa wisata dapat terus berbenah diri, meningkatkan keterampilan dan kapasitasnya, sehingga dapat beradaptasi dengan kebutuhan tren yang ada saat ini,” kata Florida.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto menggarisbawahi pentingnya peran aktif warga desa wisata selaku penggerak pariwisata di kawasan masing-masing. Bersama dengan komunitas pariwisata setempat, pihaknya berkomitmen terus meningkatkan kualitas SDM pariwisata.

Purwoto juga mengapresiasi komunitas penggerak pariwisata di Kabupaten Malang yang berinisiatif secara mandiri menggalang kolaborasi dan silaturahmi guna berbagi pengetahuan antar desa wisata. 

“Ben lek maju, maju bareng (supaya kalau maju, maka maju bersama). Semoga ini membawa inspirasi bagi semua,” kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement