Jumat 14 Oct 2022 14:54 WIB

Wali Kota Bandung Minta Pengrajin Tahu Tempe tak Mogok Produksi

Kenaikan harga kedelai dipicu oleh perang Ukraina-Rusia berdampak kepada impor.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Pengrajin menunjukkan kedelai impor yang harganya melambung (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika.
Pengrajin menunjukkan kedelai impor yang harganya melambung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta para pengrajin tahu dan tempe untuk tidak mogok produksi menyikapi harga kedelai yang naik terus menerus. Ia menilai kenaikan harga kedelai dipicu oleh perang Ukraina-Rusia berdampak kepada impor.

"Ya kan memang naik karena bagaimana pun Ukraina sebagai penghasil gandum sama kedelai juga dan setidaknya sekarang itu dengan situasi global ini transportasi juga mahal dan ekspor impor pun terganggu," ujarnya, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga

Ia berharap para pengrajin tahu dan tempe tetap beroperasi dan menghentikan rencana mogok. Sebab pemerintah provinsi Jawa Barat menyubsidi terkait kedelai. "Kalau saya sih berharap tidak usah mogok, toh kita juga memberi subsidi yang seribu rupiah sudah jalan dari pemerintah pusat," katanya.

Sebelumnya, Pengrajin tahu dan tempe yang tergabung pada Paguyuban Pengrajin Tahu Tempe di Kota Bandung akan melakukan aksi mogok berproduksi pada tanggal 17 hingga 19 Oktober. Mereka meminta pemerintah untuk menstabilkan harga kedelai.

"Tanggal 17-19 Oktober pengrajin tahu dan tempe mogok produksi," ujar salah seorang pengrajin tahu di sentra industri tahu Cibuntu Dindin saat dikonfirmasi, Selasa (11/10/2022).

Ia menuturkan seluruh pengrajin tahu tempe yang tergabung di paguyuban akan melakukan aksi mogok produksi secara serentak. Dindin mengatakan harga kedelai terus mengalami kenaikan yang saat ini berada di harga Rp 12.700 per kilogram. "Iya naiknya Rp 500 sekarang Rp 12.750 naik Rp 500," katanya.

Dindin mengatakan kenaikan harga kedelai tidak hanya merugikan pengrajin tahu dan tempe. Akan tetapi juga merugikan pedagang tahu dan tempe. "Pedagang itu gimana pengrajin, kalau (harga) pengrajin naik, pedagang harus naik. Hari ini itu saya naikin Rp 5.000 per kotak," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement