REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembawa acara Arie Untung mengungkapkan kesannya terhadap sosok Pendiri Mualaf Centre Indonesia (MCI) Steven Indra Wibowo atau lebih akrab disapa Koh Steven. Koh Steven wafat pada Jumat malam (14/10/2022).
Arie menjadi salah satu rombongan yang mengantar almarhum dari Surabaya menuju Bandung. Ia meminta jamaah yang hadir dan orang-orang yang mengenal sosok almarhum agar dapat memaafkan segala kesalahan beliau semasa hidupnya, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
“Saya bersaksi bahwa saudara saya, Steven Indra Wibowo adalah orang baik. Saya bersaksi, walllahi, dia orang baik,” ujarnya di hadapan jamaah sambil sesekali terisak usai sholat jenazah bersama yang digelar di Masjid Al-Imtoyaaz, Kota Bandung, Sabtu (15/10/2022).
Sebagai orang yang menjadi saksi kepergian Koh Steven, Arie untung juga membeberkan ciri-ciri yang ditampilkan beliau mulai dari waktu kepergian maupun saat pemandian. Arie mengatakan, Koh Steven sebelumnya tidak menunjukkan gejala penyakit apapun.
Namun, selepas melaksanakan sholat Isya di salah satu masjid di Surabaya, beliau mengeluhkan sesak dada dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawa Koh Steven tidak dapat tertolong.
Saat proses pemandian, Arie mengatakan Koh Steven menunjukkan ciri-ciri meninggalnya orang saleh, yakni tidak keluarnya kotoran dari tubuhnya, jasadnya bersih dan wangi, serta mimik wajah yang menunjukkan senyuman. “Saat itu langsung disholatkan lebih dari 40 orang di sana, mudah-mudahan kita semua juga mendapatkan akhir yang bahagia seperti beliau,” ucapnya.
Dia mengatakan telah mengenal sosok Koh Steven sejak 2017. Menurutnya, beliau adalah sosok yang mengajaknya berkontribusi sebagai penggerak Hijrahfest, salah satunya yang akan diadakan di Surabaya pada 14-16 Oktober 2022.
Ia mengatakan Koh Steven juga merupakan orang yang sangat berjasa pada masa-masa awal saat dirinya memutuskan berhijrah. Saat itu, Arie mengaku mengalami kondisi finansial yang sangat sulit dan Koh Steven merupakan sosok yang mengajaknya bangkit.
“Banyak sekali kebaikan beliau yang tidak bisa disebutkan satu per satu,” kata Arie.
“Beliau juga selalu membantu acara kami, termasuk acara di Surabaya, tapi akhirnya mobil ambulans yang beliau kirimkan dari Bandung ke Surabaya harus kembali membawa beliau ke Bandung,” kata Arie.
Ustadz Kholid, yang menjadi perwakilan keluarga Koh Steven juga mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan antusiasme seluruh jamaah yang telah jauh-jauh hadir demi mengiringi kepergian almarhum. Dia juga meminta meminta doa dan dukungan seluruh jamaah agar keluarga mampu meneruskan perjuangan dakwah almarhum.
“Doakan kami ikhlas menghadapi semua ini,” ujarnya sambil sesekali menghapus air mata.