REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Para menteri luar negeri Uni Eropa diperkirakan akan melatih 15.000 tentara Ukraina mulai November mendatang. Uni Eropa juga akan memberikan tambahan dana senilai 500 juta euro untuk pengiriman senjata ke Kiev.
Dua pejabat senior Uni Eropa mengatakan, pelatihan militer akan dimulai pada pertengahan November. Pelatihan militer akan berlangsung di wilayah Uni Eropa, yaitu di Polandia dan Jerman. Sebelumnya beberapa negara Uni Eropa telah menginstruksikan pasukan Ukraina tentang cara menggunakan senjata tertentu dan ini akan terus berlanjut.
Uni Eropa telah mendukung Kyiv sejak awal perang dengan memberikan bantuan keuangan dan bantuan militer. Para menteri luar negeri akan memberikan tambahan bantuan militer senilai 500 juta euro kepada Kiev, sehingga jumlah total yang dialokasikan untuk persenjataan menjadi lebih dari 3 miliar euro. Dana tambahan juga akan menutupi biaya perbaikan dan pemeliharaan senjata yang sudah dikirim ke Ukraina.
Pasukan Rusia dan Ukraina terlibat dalam pertempuran sengit di dua kota di wilayah Donbas, timur Ukraina. Para pejabat mengatakan, Ukraina diserang oleh pesawat tak berawak Rusia pada Senin (17/10/2022) pagi waktu setempat.
Akhir pekan ini terjadi pertempuran sengit di Donetsk dan Luhansk, dan Provinsi Kherson di sepatan Ukraina. Mereka merupakan tiga dari empat wilayah yang dianeksasi oleh Rusia bulan lalu setelah mengadakan referendum atau pemungutan suara.
"Titik panas utama di Donbas adalah Soledar dan Bakhmut. Pertempuran yang sangat berat sedang terjadi di sana,"
kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidatonya pada Ahad (16/10/2022).
Bakhmut telah menjadi target pasukan Rusia, sejak mereka merebut kota-kota kembar industri Lysychansk dan Sievierodonetsk pada Juni dan Juli. Soledar berada tepat di utara Bakhmut.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Ahad (16/10/2022) mengatakan, pasukannya telah menggagalkan upaya pasukan Ukraina untuk bergerak maju di wilayah Donetsk, Kherson dan Mykolaiv. Rusia juga mengatakan akan melanjutkan serangan udara terhadap target militer dan energi di Ukraina. Reuters tidak dapat memverifikasi secara independensi terkait laporan pertempuran tersebut.
Kepala Staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan, Kiev diserang oleh drone kamikaze pada Senin (17/10/2022). Sementara Wali Kota Kiev, Vitalii Klitschko mengatakan di Telegram, beberapa ledakan telah mengguncang distrik pusat Shevchenkivskyi di Kiev. Seorang saksi Reuters melaporkan terjadi tiga ledakan di Kiev. Distrik yang sama dilanda ledakan seminggu yang lalu, ketika Rusia memerintahkan serangan udara terbesar terhadap kota-kota Ukraina sebagai pembalasan atas ledakan di jembatan yang menghubungkan daratan Rusia ke Krimea.