Selasa 18 Oct 2022 01:01 WIB

Lima Kecamatan di Kabupaten Malang Terdampak Banjir

Jumlah warga terdampak diprediksi mencapai 500 kepala keluarga.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Agus raharjo
Sejumlah wilayah di Kabupaten Malang mengalami banjir, Senin (17/10/2022). Banjir terjadi karena hujan berintensitas tinggi dan pasang laut.
Foto: Istimewa
Sejumlah wilayah di Kabupaten Malang mengalami banjir, Senin (17/10/2022). Banjir terjadi karena hujan berintensitas tinggi dan pasang laut.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) terdampak banjir pada Senin (17/10/2022). Hal ini terjadi lantaran hujan deras yang mengguyur sejak dini hari hingga siang hari dan pasang tinggi air laut.

Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, sebagian besar wilayah mengalami banjir dan banjir bandang. Untuk wilayah yang terdampak banjir bandang terjadi di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading serta Desa Purowodadi dan Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo.

Baca Juga

Sementara itu, daerah yang mengalami banjir biasa terjadi di Desa Sitiarjo, Desa Sidoasri, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Lalu Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak juga mengalami serupa. "Terakhir ada Desa Sumberoto di Kecamatan Donomulyo," kata Sadono saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (17/10/2022).

Saat ini, BPBD Kabupaten Malang belum bisa mengungkapkan data kerugian dan warga yang terdampak. Hal ini karena pihaknya masih fokus dalam melakukan evakuasi. Namun dia memprediksi warga yang terdampak mencapai lebih dari 500 kepala keluarga (KK).

Berdasarkan laporan yang diterima, banjir di wilayah Krajan Kulon mulai surut. Kemudian para petugas mulai bergeser ke wilayah Rowotrate untuk evakuasi. Hal ini terjadi karena daerah tersebut paling parah mengalami banjir yakni sekitar dua meter (m) dan ada 177 KK ikut terdampak bencana tersebut.

Sadono mengatakan pihaknya belum menyediakan tempat pengungsian untuk para korban. Saat ini mereka masih diungsikan ke rumah-rumah warga terdekat yang lebih aman dan memiliki hubungan keluarga. Hal yang pasti, kata dia, pihaknya belum menerima laporan korban jiwa atas kejadian tersebut.

Sebelumnya, kejadian serupa terjadi di Desa Sitiarjo akibat hujan sejak Sabtu (15/10/2022) pukul 04.00 WIB. Tinggi muka air di Sungai Desa Kedung Banteng tercatat mengalami kenaikan hingga empat meter. Kenaikan tersebut menyebabkan Sungai Panguluran Dusun Krajan Tengah, Desa Sitiarjo meluap. Luapan itu menyebabkan rumah warga terendam hingga 1,5 m.

Sebagai informasi, Sitiarjo termasuk salah satu area yang berpotensi mengalami banjir pada saat musim penghujan. Pada pertengahan September 2022, setidaknya ada puluhan rumah di Desa Sitiarjo yang terdampak banjir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement