REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Produsen mobil asal Korea, Hyundai Motor Co tengah menyelidiki pelanggaran pekerja yang dilakukan anak usahanya di Alabama. Kepala Operasi Global Hyundai Jose Munoz mengatakan kepada Reuters, Rabu (19/10/2022), pelanggaran tersebut berkaitan dengan mempekerjakan anak di bawah umur.
Sebuah laporan investigasi Reuters pada Juli 2022 mendokumentasikan anak-anak, termasuk anak berusia 12 tahun yang bekerja di pabrik stamping logam yang dikendalikan Hyundai di pedesaan Luverne, Alabama. Pabrik tersebut yakni SMART Alabama LLC.
Departemen Tenaga Kerja Negara Bagian Alabama, berkoordinasi dengan agen federal mulai menyelidiki SMART Alabama. Pihak berwenang kemudian meluncurkan penyelidikan pekerja anak di pabrik pemasok regional Hyundai lainnya, SL Alabama yang dioperasikan Korea dan menemukan anak-anak berusia 13 tahun.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Munoz mengatakan Hyundai bermaksud untuk memutuskan hubungan dengan dua pabrik pemasoknya di Alabama. Khsuusnya pabrik yang mempekerjakan tenaga kerja di bawah umur.
Selain itu, Munoz mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah memerintahkan penyelidikan yang lebih luas ke seluruh jaringan pemasok suku cadang mobil AS di Hyundai. Jaringan dari lusinan pabrik suku cadang mobil milik Korea itu sebagian besar memasok pabrik perakitan kendaraan besar Hyundai di Montgomery, Alabama.
Eksekutif juga berjanji bahwa Hyundai akan mendorong untuk berhenti mengandalkan pemasok tenaga kerja pihak ketiga di operasi AS selatan. Anak-anak migran dari Guatemala yang ditemukan bekerja di SMART Alabama, LLC dan SL Alabama telah dipekerjakan oleh perusahaan perekrutan atau staf di wilayah tersebut.
Hyundai mengatakan telah berhenti mengandalkan setidaknya satu perusahaan perekrutan tenaga kerja yang telah merekrut untuk SMART. "Hyundai mendorong untuk berhenti menggunakan pemasok tenaga kerja pihak ketiga, dan mengawasi perekrutan secara langsung,” ujar Munoz.