REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menangkap ikon “Pillars of Creation”, struktur besar gas dan debu yang dipenuhi bintang, kata Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Rabu (19/10/2022), dan gambar itu semegah yang bisa diharapkan.
Kelap-kelip ribuan bintang menerangi bidikan pertama teleskop dari kolom emas, tembaga, dan cokelat raksasa yang berdiri di tengah-tengah kosmos. Di ujung beberapa pilar terdapat bintik-bintik cerah seperti lava.
“Ini adalah ejeksi dari bintang-bintang yang masih terbentuk,” hanya beberapa ratus ribu tahun, kata NASA dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Japan Today, Kamis (20/10/2022).
“Bintang-bintang muda ini secara berkala menembakkan jet supersonik yang bertabrakan dengan awan material, seperti pilar tebal ini,” tambah badan antariksa Amerika Serikat (AS).
“Pillars of Creation” terletak 6.500 tahun cahaya dari Bumi, di Nebula Elang galaksi Bima Sakti kita. Pilar-pilar tersebut dibuat terkenal oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble, yang pertama kali menangkapnya pada 1995 dan kemudian lagi pada 2014. Namun berkat kemampuan inframerah Webb, teleskop yang lebih baru—diluncurkan ke luar angkasa kurang dari setahun yang lalu—dapat mengintip melalui opacity pilar, mengungkapkan banyak bintang baru yang terbentuk.
“Dengan permintaan populer, kami harus melakukan Pillars of Creation” dengan Webb, Klaus Pontoppidan, manajer program sains di Institut Sains Teleskop Luar Angkasa, mengatakan Rabu (19/10/2022) di Twitter.
STScl mengoperasikan Webb dari Baltimore, Maryland. “Ada begitu banyak bintang!” Pontoppidan menambahkan. Ahli astrofisika NASA Amber Straughn menyimpulkannya: “Alam semesta itu indah!” tulisnya di Twitter.
Gambar tersebut, meliputi area seluas sekitar delapan tahun cahaya, diambil oleh NIRCam imager utama Webb, yang menangkap panjang gelombang inframerah-dekat (near-infrared wavelengths)-- tidak terlihat oleh mata manusia.
Warna gambar telah "diterjemahkan" menjadi cahaya tampak. Menurut NASA, gambar baru akan membantu para peneliti mengubah model pembentukan bintang mereka dengan mengidentifikasi jumlah bintang yang baru terbentuk jauh lebih tepat, bersama dengan jumlah gas dan debu di wilayah tersebut.
Beroperasi sejak Juli, Webb adalah teleskop ruang angkasa paling kuat yang pernah dibuat, dan telah mengeluarkan sejumlah besar data yang belum pernah ada sebelumnya. Para ilmuwan berharap ini akan menandai era baru penemuan.
Salah satu tujuan utama teleskop senilai 10 miliar dolar AS ini adalah untuk mempelajari siklus hidup bintang. Fokus penelitian utama lainnya adalah pada exoplanet, planet di luar tata surya Bumi.