REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, minta pemerintah setempat untuk terlibat dalam investasi pembangunan jalan tol khusus kendaraan pengangkut hasil pertambangan di daerahnya.
"Pembangunan jalan tol ini kan pembiayaannya dikerjasamakan dengan pihak ketiga, artinya Pemkab bisa investasi, nantinya bisa mendapat keuntungan ketika tol khusus tambang itu beroperasi," kata anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Permadi Dalung di Cibinong, Bogor, Ahad (23/10/2022).
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bogor harus mendapatkan manfaat dari aspek bisnis operasional jalan tol tersebut. Wacana pembangunan jalan tersebut merupakan aspirasi masyarakat untuk mengatasi konflik lalu lintas antara armada tambang dengan kendaraan pribadi di Kecamatan Cigudeg, Parungpanjang, hingga Rumpin.
Kemudian, seiring bergulirnya wacana tersebut, konsep semula yang merupakan pembangunan jalan tidak berbayar, diubah menjadi jalan tol khusus dengan konsep berbayar.
"Jadi jangan sampai Pemkab Bogor hanya jadi penonton saja nantinya, karena ada bisnis di situ," ujar Permadi.
Ia minta Pemerintah Kabupaten Bogor segera menyusun langkah yang diperlukan mengenai mekanisme investasi. Jika Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Bogor belum memungkinkan ambil bagian, ia berharap Pemkab Bogor memiliki alternatif lain agar bisa masuk dalam konsorsium pembangunan jalan tol khusus kendaraan pengangkut hasil tambang.
"Caranya bagaimana, itu harus segera dicarikan solusinya. Yang penting, Pemkab Bogor harus punya saham di situ dan nantinya kita dapat menambah Penghasilan daerah dari keuntungan operasional jalan tol tersebut," katanya. Permadi memperkirakan, pembangunan jalan tol tersebut akan menelan biaya Rp 500 miliar-Rp 600 miliar.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra menyebutkan bahwa jalan tol khusus truk tambang sepanjang 13 kilometer yang menghubungkan Rumpin-Parungpanjang, Kabupaten Bogor akan mulai dibangun pada Desember 2022.
"Desember tahun ini mulai groundbreaking (peletakan batu pertama) oleh Pak Gubernur Ridwan Kamil rencananya," kata Suryanto.
Menurut dia, pembangunan jalan tol yang akan terhubung dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III itu skema pekerjaannya dikerjasamakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak swasta.