Selasa 25 Oct 2022 19:04 WIB

Pemerintah Siapkan Posko Migrasi TV Digital di Jabodetabek 2 November

Pada November 2022, pemerintah bakal hentikan siaran televisi analog di Jabodetabek.

Rep: Fauziah Mursid / Red: Ratna Puspita
Ilustrasi TV Digital.
Foto: Www.freepik.com
Ilustrasi TV Digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, pemerintah secara khusus menyiapkan posko saat proses migrasi televisi (tv) analog ke digital di Jabodetabek. Pada November 2022, pemerintah bakal menghentikan siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) secara bertahap yakni sembilan kabupaten dan kota di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta 173 kabupaten kota non-terrestrial service atau tidak ada layanan televisi terestrial.

"Pada saat ASO Jabodetabek, pemerintah juga menyiapkan posko, posko di mana apabila nanti ternyata ada televisi masyarakat yang belum bisa menerima siaran digital," ujar Johnny usai rapat bersama dengan Menko Polhukam pada Senin (24/10/2022) kemarin, dikutip dari siaran Youtube Kemenko Polhukam, Selasa (25/10/2022) 

Baca Juga

Johnny mengatakan, posko tersebut akan membantu jika ditemukan rumah tangga kategori miskin yang belum terdata mendapatkan Set Top Box (STB). "Oleh karena belum tersedia STB bagi keluarga miskin maka Kementerian kominfo akan melayani sedapat mungkin," ujar Johnny.

Johnny juga mengimbau kepada masyarakat menengah yang televisinya belum mendukung siaran tv digital untuk segera membeli STB sebelum 2 November. Sebab, siaran tv analog di Jabodetabek dan 173 kabupaten/kota non-terrestrial service akan dihentikan, menyusul daerah lain yang sudah menerapkan ASO sejak April lalu.

"Sekali lagi kepada masyarakat menengah yang masih mempunyai televisi tabung atau televisinya belum memenuhi standar televisi digital, kami minta untuk segera memasang STB di televisinya masing-masing sehingga pada saat tanggal 2 November nanti dapat menikmati siaran digital yang lebih jernih, lebih bersih lebih, tinggi kualitasnya dan lebih banyak kanal-kanalnya," ujarnya.

Dia mengatakan, distribusi STB di wilayah Jabodetabek sudah mencapai 98,44 persen dari 479 ribu keluarga yang dikategorikan miskin. Dengan rasio, pemerintah menyiapkan sebanyak 359.617 STB atau 76 persen dan seluruh penyelenggara multipleks menyediakan 112.484 atau 24 persen STB rumah tangga miskin di Jabodetabek. 

Sedangkan, pelaksanaan ASO untuk 292 kabupaten/kota lainnya di Indonesia akan dilakukan secara bertahap. Dia mengatakan, pelaksanaan ASO belum bisa diterapkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia ini, karena belum seluruhnya STB untuk rumah tangga miskin terdistribusi.

Namun, untuk keseluruhan infrastruktur multipleks sudah tersedia baik yang disiapkan oleh penyelenggara mux yaitu televisi televisi swasta, Kemenkominfo maupun TVRI. "Untuk wilayah-wilayah lainnya 292 wilayah kabupaten kota akan kita lakukan secara bertahap. Demi menjaga agar masyarakat bisa menonton televisi dengan baik dan suasana masyarakat suasana batin masyarakat tidak disibukan atau diberikan informasi-informasi yang simpang siur dan membingungkan," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menambahkan, dari sudut pemerintah semua yang diperlukan dalam peralihan televisi analog menjadi digital sudah siap. Namun, infrastruktur dari pihak penyelenggara televisi swasta masih ada sejumlah hal yang perlu disiapkan. 

"Jadi kesimpulannya, peralihan dari analog ke digital itu akan dilaksanakan 2 November dan dimulai secara bertahap. Karena masih beberapa hal harus disiapkan," kata Mahfud. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement