REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jajak pendapat Reuters/Ipsos menemukan dukungan untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden hampir di titik terendah selama masa jabatannya. Hasil survei Rabu (26/10/2022) dirilis dua pekan sebelum pemilihan sela yang akan membentuk sisa masa pemerintahan Biden.
Jajak pendapat yang digelar dua hari menemukan hanya 39 persen responden yang mendukung kinerja Biden. Satu poin lebih rendah dibanding pekan sebelumnya.
Ketidakpopuleran Biden mendorong prediksi Partai Republik akan menguasai House of Representative AS dan kemungkinan juga Senat dalam pemilihan 8 November mendatang. Menguasai lebih dari satu majelis legislatif akan memberi Partai Republik kekuasaan untuk menahan agenda legislatif Biden.
Sejak menjabat di tengah pandemi Covid-19 pada Januari 2021 lalu, masa pemerintahan Biden ditandai guncangan ekonomi yang disebabkan krisis kesehatan global termasuk lonjakan inflasi. Pada Mei dan Juni lalu angka dukungan pada Biden menyentuh rekor terendahnya yakni hanya 36 persen.
Jajak pendapat Reuters/Ipsos pekan ini menemukan satu dari tiga responden memilih ekonomi sebagai masalah terberat Amerika. Jauh lebih besar dibandingkan 1 per 10 orang yang memilih kejahatan. Hanya satu dari 20 orang yang memilih berakhirnya hak aborsi.
Jajak pendapat digelar secara daring menggunakan bahasa Inggris di seluruh AS. Dilakukan terhadap 1.005 orang dewasa termasuk 447 simpatisan Demokrat dan 369 simpatisan Republik. Interval kredibilitas jajak pendapat ini empat persen.