Rabu 26 Oct 2022 18:21 WIB

Polresta Cirebon Siagakan Posko Penanggulangan Bencana Alam

Polresta Cirebon menyiagakan Posko Penanggulangan Bencana Alam di sejumlah titik.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Warga menerobos banjir yang merendam desa Gunungjati, Cirebon, Jawa Barat. Polresta Cirebon menyiagakan Posko Penanggulangan Bencana Alam di sejumlah titik.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warga menerobos banjir yang merendam desa Gunungjati, Cirebon, Jawa Barat. Polresta Cirebon menyiagakan Posko Penanggulangan Bencana Alam di sejumlah titik.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jajaran Polresta Cirebon menyiagakan Posko Penanggulangan Bencana Alam. Posko tersebut disiagakan di sejumlah titik yang dianggap rawan terjadinya bencana alam, terutama di saat musim penghujan seperti sekarang.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, mengatakan, posko tersebut disiagakan sebagai upaya antisipasi bencana alam hidrometrologi, seperti banjir dan longsor.

Baca Juga

"Kami bekerja sama dengan instansi terkait yang akan bersiaga di posko-posko yang didirikan," ujar Kombes Pol Arif Budiman, saat ditemui usai Apel Siaga Dalam Rangka Kesiapan Menghadapi Kontijensi Bencana Alam di Wilayah Kabupaten Cirebon, di Mapolresta Cirebon, Rabu (26/10/2022).

Selain di sejumlah titik rawan bencana, posko juga didirikan di Mapolresta Cirebon. Tak hanya itu, posko siaga bencana juga disiapkan di masing-masing instansi, seperti Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, BPBD Kabupaten Cirebon, pemerintah kecamatan dan pemerintah desa.

Arif mengatakan, unsur yang terlibat dalam antisipasi dan penanggulangan bencana alam itu di antaranya, Satpolair dan Satsabhara Polresta Cirebon, Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, BPBD Kabupaten Cirebon, Tagana, Basarnas, serta lainnya.

Selain itu, pihaknya juga menyiagakan alat SAR terbatas yang akan digunakan dalam penanggulangan bencana alam. Dari mulai perahu karet, pelampung, life jacket, dan kendaraan khusus lainnya.

Seluruh personel Polresta Cirebon hingga Polsek jajaran disiagakan selama 24 jam untuk memberikan respon cepat bersama unsur terkait lainnya membantu warga terdampak bencana," ujar Arif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement