REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, menegaskan tidak ada sikap terbelah dari para anggota Exco saat menyepakati usulan dipercepatnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Namun Hasani mengakui saat ini ada tekanan sangat besar yang Sekarang mengarah kepada PSSI serta seluruh anggota Exco PSSI.
“Salah satu permintaan TGIPF adalah kita (PSSI dan Exco PSSI) semua mundur. Jadi kami sepakat tadi malam, kami mau mundur dan kami mundur itu tidak mau sampai didorong oleh orang lain,” kata Hasani saat berbincang kepada Republika di Jakarta, Sabtu (29/10).
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dimaksud oleh Hasani itu adalah tim yang dibentuk untuk menginvestigasi tragedi Kanjuruhan yang telah mewaskan ratusan korban jiwa usai menonton pertandingan Liga 1 antara Arema FC kontra Persebaya.
“Dengan kondisi ada musibah di Kanjuruhan itulah, PSSI menjadi dapat tekanan. Salah satunya adalah kompetisi berhenti karena tidak ada izin dari kepolisian,” jelas Hasani.
Terkait dengan skenario tidak berjalannya kompetisi, Hasani mengatakan, pihak Exco dan PSSI bersepakat untuk mempercepat kongres yang seharusnya digelar November tahun depan. Ia juga mengakui adanya surat permintaan KLB kepada PSSI yang dilayangkan oleh perwakilan klub yang berasal dari Persis Solo yang diwakili Kaesang Pangarep serta Azrul Ananda (Persebaya).
“Kami tadi malam sepakat membuat KLB karena Persis dan Persebaya yang meminta. Mereka itu adalah anggota kami. Jadi rasanya bukan desakan pemerintah,” kata Hasani merespons kemungkinan adanya hukuman FIFA jika KLB digelar di luar jadwal yang sudah ditentukan.
Hasani juga menegaskan bahwa bulatnya suara Exco untuk melakukan KLB bukan karena adanya perpecahan suara. Menurut dia, silang pendapat di antara anggota Exco itu adalah hal biasa dalam sebuah organisasi.
“Justru kita ngak mau memalukan seorang ketua umum (PSSI). Makanya kita semalam legowo sama sama. Sederhananya, kalau mau happy dan susah itu ya bareng-bareng.”
Hasani juga mengatakan Senin depan pihaknya akan melayangkan surat pemintaan KLB dipercepat itu kepada FIFA. Setelah ada respons dan kelengkapan kongres dibentuk maka proses KLB akan segera dijalankan. “Maksud baiknya adalah kita ingin sepak bola itu harus berjalan,” ujarnya.