REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Di antara tanda-tanda orang kafir adalah tidak meyakini akan datangnya hari kebangkitan atau hari kiamat (yaumul qiyamah).
Mereka tidak mempercayai bahwa akan datang hari di mana alam semesta dan seluruh isinya akan musnah.
Mereka pun tak percaya bahwa setelah manusia mati akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggung jawabkan setiap amal perbuatannya ketika hidup di dunia.
Alquran surat al-Ma'un telah menjelaskan sifat orang-orang yang tak mempercayai akan datangnya hari kiamat.
Pendakwah yang juga juru bicara Rabithah Alawiyah, Habib Ahmad Mujtaba bin Shahab, mengatakan kata al-ma'un sejatinya memiliki arti segala sesuatu benda yang kecil atau dianggap sepele.
Dari nama surat al-Ma'un para mufasir berpendapat bahwa di antara tanda orang yang mendustakan hari kiamat adalah orang-orang yang pelit bahkan dengan hal-hal yang kecil atau pun sepele.
Mereka tak mau memberi sedikit pun. Sifat pelit itu menjadi penyakit yang akan terus menggerogoti hati manusia.
Habib Ahmad Mujtaba mengatakan pada ayat pertama surat al-Ma'un, Allah SWT bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang orang-orang yang mendustakan kiamat.
Habib Mujtaba mengatakan para mufasir menjelaskan kata biddin pada ayat pertama surat al-Ma’un bukan hanya berarti agama melainkan kata itu berarti hari kiamat.
Baca juga: Pengakuan Mengharukan di Balik Islamnya Sang Diva Tere di Usia Dewasa
Orang-orang kafir tak mempercayai hari kiamat dan menganggap setelah kematian tidak ada lagi kehidupan sebab itu mereka disebut sebagai pendusta.
"Tanda orang yang mendustakan hari kiamat itu adalah mereka pelit bahkan dengan hal sepele. Mereka ngga mau memberi meskipun dengan barang yang ngga ada harganya. Mereka yang mendustakan hari kiamat tidak percaya Allah SWT, tidak percaya rasul dan namanya hari hisab," kata Habib Mujtaba dalam majelis Tafsir yang diadakan Majelis Rasulullah SAW di Masjid At Taubah Kalibata, Jakarta Selatan beberapa hari lalu.