REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Roti merupakan salah satu makanan pokok rumah tangga yang dapat membantu mencapai tujuan nutrisi makanan. Menurut Grains Food Foundation, roti bisa menjadi sumber folat, serat, zat besi, vitamin B, dan banyak lagi. Namun, makan roti saja ternyata bisa memiliki beberapa efek negatif yang harus diwaspadai.
Semua roti mengandung serat, nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk pencernaan yang lebih baik, kesehatan usus dan bahkan manajemen berat badan. Namun, beberapa jenis roti, seperti 100 persen gandum utuh, mengandung lebih banyak serat daripada yang lain.
"Sebagai ahli diet, kami sering merekomendasikan roti gandum karena secara tradisional mengandung lebih banyak serat, yang membantu pencernaan dan akan membantu Anda merasa kenyang lebih lama," ujar Kristi Ruth, RD, LDN seperti dilansir dari laman Eating Well, Sabtu (5/11/2022).
Namun, makan banyak makanan berserat tinggi, terutama jika Anda tidak terbiasa memakannya, dapat menyebabkan kembung, gas, dan kram yang tidak nyaman.
Menurut Harvard TH Chan School of Public Health, roti mengandung karbohidrat yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Ketika makanan karbohidrat dikonsumsi, sistem pencernaan memecah makanan itu menjadi gula, yang kemudian memasuki aliran darah.
Saat kadar gula darah naik, tubuh akan melepaskan insulin agar sel menyerap gula darah untuk energi atau penyimpanan. Indeks glikemik, yang menilai makanan berdasarkan seberapa lambat atau cepat tubuh akan mencernanya dan bagaimana mereka akan mempengaruhi kadar gula darah, dapat menjadi cara yang berguna untuk merencanakan makanan untuk gula darah yang stabil.
Semakin sedikit kandungan serat yang dimiliki roti tertentu, semakin tinggi indeks glikemiknya. Namun, untuk mengurangi kemungkinan lonjakan dari yang GI tinggi, seperti roti putih, Anda bisa memakannya dengan lemak sehat atau protein tanpa lemak untuk memperlambat pencernaan dan menstabilkan kadar gula darah, yang sangat penting bagi mereka yang didiagnosis dengan diabetes.
Roti dapat memberi tubuh Anda energi cepat dari karbohidrat. Namun tanpa lemak sehat, sumber protein atau serat tinggi untuk rasa kenyang yang lebih lama dan energi yang tahan lama, Anda akan merasakan merasa lesu segera setelahnya.
"Tubuh kita membutuhkan energi setiap hari, jadi kita harus mengisinya untuk memenuhi permintaan," ujar Ruth.