REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) mengikuti ajang pameran pertahanan terbesar di Asia Tenggara, Indo Defence Expo and Forum 2022 di JiExpo Kemayoran pada 2-5 November 2022. Pada hari pertama penyelenggaraan, GMF berhasil mengantongi beberapa kerja sama dengan pelaku industri tanah air yang datang dari beberapa sektor.
“Langkah GMF menggandeng pelaku industri tanah air dari berbagai bidang ini menjadi sebuah bentuk kontribusi GMF untuk mewujudkan ekosistem aviasi nasional yang memanfaatkan secara maksimal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),” kata Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (6/11/2022).
Perusahaan tersebut yakni PT Ateja Multi Industri (Ateja) yang merupakan perusahaan manufaktur kain standar internasional, PT Indonesia Polyurethane Industry (IPI) yang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang polymer-based component, dan PT PUDAK Scientific (PUDAK) yang bergerak di bidang manufaktur part dan komponen. Begitu juga dengan PT MuladaTU (MuladaTU) yakni stasiun perbaikan yang disertifikasi oleh Federal Aviation Administration (FAA), Amerika Serikat untuk spare part pesawat, wheel, brake, dan landing gear.
Andi memastikan GMF berkeinginan untuk menjadi tulang punggung dari peningkatan kualitas yang menyeluruh dari ekosistem industri aviasi Indonesia. “Ekosistem industri aviasi tak hanya terdiri dari airlines, MRO, regulator, otoritas, tetapi banyak industri lintas sektor yang dapat menopang pengembangannya,” ujar Andi.
Dia menuturkan, GMF percaya elemen-elemen pendukung tersebut dapat menjadi akselerator pengembangan ekosistem aviasi ke depannya. Khususnya dengan tetap mengedepankan standar kualitas.
Andi mengharapkan berbagai komponen dan part yang selama ini mengandalkan pasokan dari luar negeri dapat secara bertahap diproduksi dan disediakan oleh perusahaan manufaktur lokal. Dalam gelaran Indo Defence, GMF dan IPI juga menyepakati kerja sama dalam produksi Part Manufacturer Approval (PMA) plastic dan rubber part.