Rabu 09 Nov 2022 10:14 WIB

Menko PMK Ajak Kampus Ikut Cegah Pernikahan Dini 

Muhadjir menyebut  pernikahan dini berpeluang untuk memunculkan keluarga miskin baru.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak perguruan tinggi untuk mencegah terjadinya pernikahan dini. Muhadjir menyebut  pernikahan dini berpeluang untuk memunculkan keluarga miskin baru. 

"Ketika seusia mereka yang mestinya belum bertanggung jawab, malah harus bertanggung jawab pada keluarga, istri atau suami, dan anak," kata Muhadjir saat menghadiri kegiatan Pengukuhan Kader, Penandatanganan Komitmen Kampus Penggerak Pencegahan Perkawinan Anak dan Penurunan Stunting Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) dan Akademi Keperawatan Al Kautsar Temanggung, dikutip dalam siaran pers, Rabu (9/11/2022).

Baca Juga

Muhadjir mengatakan, para pasangan muda yang belum mapan bisa membawa keluarganya menuju jurang kemiskinan. "Peluang pernikahan dini melahirkan rumah tangga miskin baru sangat besar. Hampir 50 persen. Akibat pernikahan dini," kata dia.

Karena itu, Muhadjir menegaskan pernikahan dini harus dicegah agar tidak melahirkan generasi yang tidak berkualitas. Muhadjir mengapresiasi Inisnu yang merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Kabupaten Temanggung yang berkomitmen menjadi Kampus Penggerak Pencegahan Perkawinan Anak dan Penurunan Stunting.

Dia menilai, Inisnu bisa berkontribusi dari segi pendidikan dengan memberikan beasiswa supaya anak-anak Temanggung bisa bersekolah sampai perguruan tinggi. "Inisnu ini harus ikut ambil bagian. Memberikan beasiswa untuk anak-anak yang tidak mampu supaya melanjutkan sekolah," ujarnya.

Selain itu, pemberian beasiswa ini juga dalam rangka untuk meningkatkan angka partisipasi anak-anak Temanggung untuk Kabupaten Temanggung bisa lebih maju. Dia juga mendorong masyarakat untuk mensukseskan program pencegahan pernikahan dini tersebut.

"Saya menyambut baik dan berterima kasih pada warga nahdiyin untuk ikut mensukseskan program pemerintah mengurangi mencegah perkawinan dini,"  ujar dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement