REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --PT Nindya Karya. Dengan menggandeng Laznas LMI, pelaksanaan Program Ekonomi Hijau : Agropolitan dilakukan di desa Kale Ko’mara, kecamatan Polombangkeng Utara, kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan pada Rabu (9/11/2022)
Kegiatan yang merupakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Nindya Karya ini dilakukan dengan cara menanam 1.000 pohon di sekitar lahan warga desa Kale Ko’mara yang terdampak dari pembangunan bendungan Pamukkulu, Takalar.
Kepala Laznas LMI Sulawesi Selatan, Andres Irawan mengatakan bahwa penanaman ini adalah bagian dari upaya menyiapkan lingkungan yang lebih baik.
“Berkurangnya lahan dan tanaman hijau karena pembangunan, dapat kita antisipasi dengan tanaman baru di lahan yang masih kosong. Dan tanaman yang kita pilih adalah tanaman produktif seperti durian, rambutan dan kelengkeng yang selain menyejukkan juga beberapa tahun kedepan dapat memberikan manfaat produksi dan penghasilan bagi warga”, ungkap Andres.
Andres kemudian menambahkan, “karena itulah, program ini kita sebut Agropolitan. Program yang bukan hanya menghijaukan lahan, namun juga ada unsur usaha ekonomi didalamnya”.
Project Manager Bendungan Pamukkulu Paket 2, Djirjize Abd Hakim selaku perwakilan Nindya Karya juga menyampaikan harapannya agar tanaman yang diserahkan dapat menggerakkan ekonomi warga serta menghijaukan kembali lahan yang tidak produktif. “Insya Allah tidak hanya hari ini, namun kami akan terus melanjutkan penghijauan di sekitar desa”, ungkap Djirjize.
Secara simbolis, Djirjize menyerahkan bibit tanaman kepada kepala desa Kale Ko’mara untuk kemudian ditanam oleh warga. Pawarangsa selaku kepala desa menyampaikan terima kasih kepada Nindya Karya dan LMI. “Tanaman ini akan ikut menjadi penggerak aktifitas dan pekerjaan bagi warga” tutur Parawangsa
Acara ini diakhiri dengan penanaman oleh Nindya Karya, LMI, KPH Kelara Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan, kepala desa, camat serta kapolsek dan danramil Polombangkeng Utara secara serempak di lahan warga desa.