Jumat 11 Nov 2022 11:04 WIB

Jaga Hafalan, SMP Tahfidzul Quran Pertama di Bandung Ini Buka Jenjang SMA

Banyak lulusan sudah hafal Alquran harus hilang hafalannya karena masuk ke SMA umum.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Suasana belajar di SMP Tahfidzul Quran Amanah Ummah.
Foto: Istimewa
Suasana belajar di SMP Tahfidzul Quran Amanah Ummah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- SMP Tahfidzul Quran Amanah Ummah, di klaim sebagai sekolah pertama yang mengajarkan hafalan Alquran di Kota Bandung. Sekolah yang berlokasi di Cicukang Arcamanik Kota Bandung ini awalnya sebuah panti asuhan yang didirikan pada 2004.

Kemudian, Yayasan Amanah Ummah Islamiyah mendirikan SD, SMP sejak 2011 lalu. Menurut Ketua Yayasan Amanah Ummah, KH Abdullah Wahyu, saat ini, di tahun ajaran baru 2023 pihaknya berencana membuka SMA Tahfidzul Quran. Karena, pesantren dan sekolahnya memiliki visi dan misi untuk menciptakan generasi penerus yang hafidz Quran.

"Tahfidzul Quran kami menargetkan dalam satu tahun siswa sudah bisa menghafal 5 juz. Jadi ketika keluar SMP mereka sudah hafal 15 Juz," ujar Ketua Yayasan Amanah Ummah KH Abdullah Wahyu kepada wartawan, Kamis (10/11).

Awalnya, kata dia, Yayasannya hanya untuk jenjang SMP. Tapi, banyak lulusan yang sudah hapal Alquran harus hilang hafalannya karena masuk ke SMA umum yang tak ada pembiasaan membaca Alquran. Sehingga, pihaknya berencana untuk mendirikan SMA Tahfidzul Quran. 

KH Wahyu berharap, pada tahun ajaran baru di tahun 2023, sudah bisa membuka pendaftaran santri/siswa. Saat ini pihaknya, tengah membangun kelas dan mengurus izin operasional kepada pihak berwenang.

"Setelah dievaluasi, siswa SMP melanjutkan ke sejumlah SMA/SMK yang umum. Yang tadinya kontinyu terbiasa dengan menghafal Alquran, setelah di SMA tidak, karena SMA-nya umum. Makanya, kami ingin mendirikan SMA agar kebiasaan siswa membaca dan menghafal Alquran bisa kontinyu," papar KH Wahyu.

Selain itu, dengan mendirikan SMA, siswa SMP diharapkan bisa meneruskan ke jenjang SMA. Sehingga saat keluar SMA, mereka sudah hafal 30 juz. Untuk kurikulum, kata dia, sekolahnya mengikuti kurikulum yang ada dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, meskipun sistem belajarnya berbeda.

Yakni, kata dia, pagi hingga siang sekitar pukul 12.00 WIB siswa belajar Al quran. Kemudian, siang hingga menjelang sore siswa belajar pelajaran umum. Malamnya siswa kembali belajar agama dan Alquran.

"Kami memberlakukan sistem belajar Alquran pada pagi hari, biar lebih fresh dalam menghafalnya," katanya.

Selain belajar Alquran, kata dia, pesantrennya pun belajar ilmu umum dan kitab kuning. "Semua siswa diharuskan mondok. Karena menghafal Alquran butuh kebiasaan dan lingkungan yang memadai," katanya.

Sementara menurut Pimpinan Pondok Tahfidzul Quran, Ust Roja Sahrul Hikmat, metode yang digunakan dalam menghafal Alquran memodifikasi dari metoda Pakistan. Metode ini digunakan di pondok-pondok pesantren Tahfidz Quran yang besar.

"Metodenya, menghafal, mengulang, dan menyimak. Meskipun, untuk hafalannya itu tergantung kepada siswa. Misalnya, ada yang lima ayat ada yang satu-satu ayat. Jadi disesuaikan kemampuan santri masing-masing," papar Roja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement