Sabtu 12 Nov 2022 00:30 WIB

Warga Nigeria Tukar Sampah Dapat Asuransi Kesehatan

Hanya tiga persen dari populasi memiliki asuransi kesehatan di Nigeria

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Hanya tiga persen dari populasi memiliki asuransi kesehatan di Nigeria. Ilustrasi.
Hanya tiga persen dari populasi memiliki asuransi kesehatan di Nigeria. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PORT HARCOURT -- Jerome Ngutor memiliki masalah dengan sakit perut yang terus-menerus, tetapi seperti banyak warga Nigeria lainnya, dia tidak punya cukup uang untuk pergi ke dokter. Kemudian dia mendengar tentang ide baru untuk mendapatkan asuransi kesehatan dengan mengumpulkan bahan limbah dan menukarnya.

Ngutor segera mendaftar ke perusahaan teknologi kesehatan Nigeria Soso Care setelah mengantarkan aki mobil bekas dan sampah plastik. Dia akhirnya menerima kartu asuransi kesehatan dan memenuhi syarat untuk menemui dokter.

Baca Juga

Pada kunjungan pertamanya bulan ini ke Rumah Sakit Anchor di Port Harcourt, ibu kota negara bagian Rivers, Ngutor dirawat karena diduga sakit maag dan menerima obat-obatan. "Saya tidak datang dengan kobo (uang) ... dan Anda dapat melihat mereka memberi saya obat, jadi saya sangat senang," kata ayah tiga anak berusia 32 tahun yang menjual ubi di jalanan ini.

Pendiri Soso Care Nonso Opurum mengatakan ide penukaran sampah untuk jaminan asuransi itu membantu memecahkan masalah dua masalah sekaligus di Nigeria. Negara itu menghadapi kekurangan dalam perawatan kesehatan yang terjangkau dan masalah sampah, terutama plastik.

Firma riset Statista mengatakan hanya tiga persen dari populasi memiliki asuransi kesehatan di Nigeria. Sebagian besar adalah pekerja pemerintah yang tercakup dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, meninggalkan mayoritas 200 juta orang tanpa jaminan kesehatan.

Warga secara rutin kehilangan uang karena penipuan keuangan dan karenanya tidak mempercayai asuransi. Mereka melihatnya sebagai kemewahan yang mahal. Fasilitas kesehatan pemerintah terjangkau bagi banyak warga Nigeria, tetapi tidak dilengkapi dengan baik, kekurangan obat-obatan, dan peralatan.

"Kami memikirkan bagaimana kami dapat menggunakan satu masalah yaitu plastik yang mencemari lingkungan, untuk memecahkan masalah lain, yaitu akses ke layanan kesehatan yang berkualitas," kata Opurum di pusat Soso Care di Port Harcourt.

Mengirimkan baterai sekali pakai ke Soso Care akan mendapatkan akses ke perawatan kesehatan selama satu tahun. Sementara tiga kilogram besi tua dan empat hingga lima kilogram sampah plastik dapat memberikan perlindungan kesehatan selama satu bulan.

Soso Care dimulai pada akhir 2019 tetapi virus Corona membatasi rencana ekspansinya. Sejauh ini, 7.500 keluarga tercakup dalam skema asuransi kesehatan. Opurum mengatakan targetnya adalah mencapai setengah dari populasi Nigeria pada lima tahun mendatang.

Soso Care beroperasi di empat kota dan akan berkembang tahun depan. Opurum menyatakan perusahaan tersebut menerima permintaan dari negara-negara Afrika dan Asia lainnya untuk mereplikasi proyek tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement