Senin 14 Nov 2022 15:00 WIB

Dinkes Banten Tetapkan RSPB Jadi Salah Satu RS Medical Tourism

Provinsi Banten menjadi tuan rumah Hari Kesehatan Nasional ke-58 di ICE BSD.

Red: Erik Purnama Putra
Provinsi Banten menjadi tuan rumah Hari Kesehatan Nasional ke-58.
Foto: Istimewa
Provinsi Banten menjadi tuan rumah Hari Kesehatan Nasional ke-58.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGSEL -- Provinsi Banten menjadi tuan rumah Hari Kesehatan Nasional ke-58 dengan menyelenggarakan pameran kesehatan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pada 3-5 November 2022. Mengusung tema 'Banten Medical Tourism', Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten secara resmi menetapkan enam rumah sakit (RS) swasta di wilayahnya.

Mereka adalah RS Premier Bintaro (RSPB), RS Siloam Lippo Village, Mayapada Tangerang, Mandaya Royal Hospital Puri, Eka Hospital BSD, dan Primaya Hospital Tangerang sebagai RS medical tourism. Ke-enam RS tersebut dianggap memiliki kemampuan dan teknologi yang tak kalah dengan RS di luar negeri, sehingga diharapkan dapat menjadi RS rujukan nasional maupun internasional.

"Di pameran ini saatnya memperkenalkan bahwa sudah ada RS yang go national dan go internasional di Banten," kata Kepala Dinkes Banten, Dr. dr. Ati Pramudji Hastuti dalam siaran pers di Kota Tangsel, Banten, Senin (14/11/2022).

Di samping penunjukkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, RSPB juga telah menerima surat penetapan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai RS penyelenggara pelayanan wisata medis. Langkah itu tentunya semakin memantapkan langkah RSPB dalam memajukan wisata medis di tanah air.  

CEO RSPB dr. Martha M.L. Siahaan, menjelaskan, RS yang dipimpinnya berkomitmen untuk terus mendukung wisata kesehatan di Indonesia, khususnya Banten. Komitmen itu dibuktikan dengan terus melakukan inovasi di bidang pelayanan kesehatan. "Saat ini kami telah memiliki eobbin, yaitu robot navigasi yang digunakan untuk melakukan tidakan operasi tulang belakang dan kasus-kasus tulang lainnya," kata Martha.

Dia menjelaskan, teknologi robot itu di kawasan Asia Pasifik hanya ada di Indonesia. "Investasi ini kami lakukan agar masyarakat Indonesia tak perlu lagi pergi keluar negeri untuk melakukan advance orthopaedic surgery, cukup ke RSPB di Banten saja," kata Martha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement