Selasa 15 Nov 2022 09:29 WIB

Model Komputer Baru Jelaskan Proses Kimia Misterius yang Terjadi di Venus

Venus diselimuti awan tebal yang sebagian besar terdiri dari asam sulfat.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto planet Venus yang diambil dengan kamera WISPR dari satelit Parker Solar Probe (kiri)
Foto: NASA / Johns Hopkins APL / Naval Research Lab
Foto planet Venus yang diambil dengan kamera WISPR dari satelit Parker Solar Probe (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan menggunakan metode komputasi untuk mencoba memecahkan bagaimana atmosfer di Planet Venus bekerja. Diketahui, Planet Venus diselimuti awan tebal yang sebagian besar terdiri dari asam sulfat.

Awan ini memantulkan sebagian besar sinar matahari yang menyinari planet ini, menjadikannya objek paling terang di langit setelah matahari dan bulan. Namun, pesawat ruang angkasa dan pengamatan berbasis Bumi juga telah mendeteksi penyerap sinar ultraviolet (UV) yang tidak diketahui berada di atmosfer Venus. Apa sebenarnya penyerap sinar UV ini?

Baca Juga

Tim ilmuwan sekarang menggunakan pemodelan komputasi yang canggih untuk mencoba memecahkan proses kimia yang terjadi di Venus. Dalam pemodelan, ilmuwan membuat disulfur, alotrop belerang yang terdiri dari dua atom belerang yang ada di dalam awan Venus.

Disulfur mengarah pada pembentukan alotrop belerang lainnya seperti molekul siklik, atau berstruktur cincin, dari delapan atom belerang dalam atmosfer venus. Partikel belerang ini dapat menyerap sinar UV.

Tim mengusulkan bahwa belerang dioksida (S02), dipecah oleh sinar matahari untuk membentuk belerang monoksida (SO) dan disulfur monoksida (S2O). Hal ini menjadikan pembentukan disulfur lebih cepat daripada penggabungan atom belerang yang terpisah.

Menggunakan metode komputasi sangat berguna dalam konteks ini. Sebab, meneliti bahan kimia dan senyawa yang ditemukan di atmosfer Venus, termasuk belerang, klorin, dan oksigen sangat sulit dan berbahaya.

“Untuk pertama kalinya, kami menggunakan teknik kimia komputasi untuk menentukan reaksi mana yang paling penting (di Venus),” kata James Lyons, ilmuwan senior Planetary Science Institute dan penulis makalah, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers, dilansir Space.

Zat kimia triatomik dan tetratomik alotrop belerang, dan juga disulfur telah diusulkan menjadi penyerap UV misterius.

Tim melibatkan ilmuwan dari Universitat de València dan Institut Kimia Fisik Rocasolano di Madrid, Spanyol, dan Universitas Pennsylvania. Tim mengklaim model komputasi, atau "ab initio chemistry," yang digunakan untuk menentukan kemungkinan reaksi juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses kimia kompleks yang terjadi di Venus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement