REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Piala Dunia 2022 kurang dari sepekan lagi, dan Inggris membawa tim yang berpotensi menjadi juara setelah penantian selama 56 tahun. Tapi, saluran berita di Inggris, baik itu daring, media cetak, maupun media sosial pada Senin (14/11/2022), justru dibuat bingung dengan isu yang tidak ada hubungannya dengan Piala Dunia.
Jagat media massa dan media sosial di Inggris, dan mungkin di dunia, justru dihebohkan oleh pernyataan Cristiano Ronaldo yang menyerang Manchester United (MU). ''Sebanyak 7 juta penayangan hanya dalam 8 jam, ketika Cristiano berbicara,'' kata Piers Morgan, sosok yang mewawancarai Ronaldo, dikutip dari Sportskeeda, Selasa (15/11/2022).
Wawancara Ronaldo memiliki beberapa poin akurat dan beberapa komentar yang berlebihan. Pernyataan penyerang Manchester United itu juga mengandung delusi dan beberapa momen fitnah yang muncul dari apa yang dianggap sebagai kebencian pribadi.
Pernyataan Ronaldo itu, bagaimanapun juga, semakin menegaskan isu bahwa Ronaldo menjadi 'racun' di Old Trafford. Bukan hanya karena konfliknya dengan klub, tapi juga dengan sang pelatih Erik ten Hag. Padahal, saat Ronaldo kembali memasuki lapangan di Old Trafford pada 11 September 2021, hampir semua penggemar merinding, khususnya pendukung setia Iblis Merah.
Old Trafford adalah panggung di mana dia 'mengumumkan' kedatangannya ke dunia. Romansa kemudian lahir pada tahun 2003, diharapkan bisa memperbarui ikatan dengan klub, seolah anak yang hilang telah pulang ke rumah. Namun, pemain nomor punggung 7 itu justru menyerang klubnya sendiri, yang membuat Ronaldo semakin dibenci.
Pernyataan itu memunculkan pertanyaan menggelitik. Sebab Ronaldo bukan hanya bagian dari skuad MU, tapi dia adalah seorang veteran dan pemain bintang bukan hanya di klub, tapi juga di dunia.
Karena itu, jika tidak ada tindakan, jelas bahwa ada ego yang lebih besar di balik sikap mempertahankan pemain berusia 37 tahun itu di MU, dibandingkan dengan kesadaran bahwa Erik ten Hag telah membuat tim meningkat, yaitu keluarga Glazer.
Sebab ada asumsi bahwa keluarga Glazer memberikan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada satu orang. MU memang 'hancur' sebelum Ronaldo tiba. Ronaldo sendiri bicara soal hubungannya dengan keluarga Glazer dalam wawancara dengan Piers Morgan.
Bagian lain yang mengkhawatirkan adalah kecenderungan narsistik dari Ronaldo. Dia mungkin yakin kalau dirinya masih yang terbaik, terlepas dari usianya yang sudah tidak lagi muda. Ia menyerang Wayne Rooney, menegaskan tak akan menghormati Erik ten Hag sebagai pelatihnya, menunjukkan egonya lebih besar daripada profesionalismenya sebagai seorang veteran.