REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pertemuan puncak KTT G20 merupakan momentum tepat untuk menghentikan perang Rusia di negaranya. Dia menekankan, perang harus diakhiri dengan adil sesuai Piagam PBB dan hukum internasional.
“Saya yakin sekarang adalah waktunya ketika perang destruktif Rusia harus dan dapat dihentikan,” kata Zelensky menurut salinan pidatonya untuk KTT G20, Selasa (15/11/2022).
Selain penyelesaian konflik secara adil sesuai hukum internasional, Zelensky meminta para pemimpin negara anggota G20 memperkenalkan pembatasan harga pada sumber daya energi Rusia. Dia pun berharap G20 dapat berperan dalam memperpanjang kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative (BSGI) yang masa berlakunya berakhir pada 19 November mendatang.
Zelensky juga menyerukan pembebasan semua tahanan Ukraina oleh Rusia. “Silakan pilih jalan Anda untuk kepemimpinan, dan bersama-sama kita pasti akan menerapkan formula perdamaian,” ujarnya.
Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) sempat mengungkapkan bahwa Washington mengharapkan G20 mengutuk perang Rusia di Ukraina, termasuk dampaknya terhadap ekonomi global. Saat memberikan pidato virtual untuk Konferensi Iklim PBB atau United Nations Climate Change Conference (COP27) 8 November lalu, Zelensky mengatakan, dia terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia. Namun, ia menekankan, proses demikian harus membahas pemulihan integritas teritorial negaranya, termasuk tentang hukuman terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang.
“Siapa pun yang serius dengan agenda iklim juga harus serius tentang perlunya segera menghentikan agresi Rusia, memulihkan integritas teritorial kami, dan memaksa Rusia ke dalam negosiasi perdamaian sejati,” kata Zelensky.
Dia mengklaim, Ukraina telah berulang kali mengusulkan pembicaraan atau perundingan semacam itu dengan Rusia. “Namun kami selalu menerima tanggapan gila Rusia dengan serangan teroris baru, penembakan atau pemerasan,” ucapnya.
“Sekali lagi, pemulihan integritas teritorial, penghormatan terhadap Piagam PBB, kompensasi untuk semua kerusakan yang disebabkan oleh perang, hukuman bagi setiap penjahat perang dan jaminan bahwa ini tidak akan terjadi lagi. Semua hal ini adalah syarat yang benar-benar dapat dimengerti,” kata Zelensky menambahkan.
Sebelumnya Zelensky telah mengatakan bahwa pemerintahannya tidak akan melakukan negosiasi dengan Rusia, terutama selama Moskow dipimpin oleh Vladimir Putin. Pejabat-pejabat Ukraina telah mengulangi posisi atau sikap tersebut di berbagai kesempatan.