REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satu miliar remaja berisiko kehilangan pendengaran karena penggunaan headphone. Penelitian peer-review yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Global Health menemukan adanya kebutuhan mendesak bagi pemerintah di seluruh dunia untuk mempromosikan kebijakan mendengarkan dengan aman.
Menurut studi, remaja terpapar pada tingkat kebisingan yang tidak aman. Berdasarkan penelitian sebelumnya, orang sering memilih volume setinggi 105 desibel saat mendengarkan musik dengan headphone dan earbud.
Sedangkan tempat hiburan menggunakan tingkat suara rata-rata antara 104 hingga 112. Jumlah itu melebihi tingkat yang diizinkan, yaitu 80 desibel untuk orang dewasa dan 75 desibel untuk anak-anak.
Jika tingkat desibel yang digunakan melebihi dari tingkat yang seharusnya, itu dianggap berbahaya. Bahkan, untuk jangka waktu yang singkat.
Lebih dari 30 studi dari hampir 20 ribu total peserta yang berusia 12 hingga 34 tahun, meninjau jumlah banyak orang yang terpapar pada tingkat kebisingan tersebut. Analisis menyiratkan bahwa itu umum terjadi secara global dan mencapai 48 persen remaja dan anak muda.
Menggunakan data itu bersama dengan perkiraan populasi dunia berusia 12 hingga 34 tahun (2,8 miliar), para peneliti memperkirakan lebih dari 1,35 miliar dari mereka berisiko mengalami gangguan pendengaran.