REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengapresiasi pemerintah Indonesia dalam menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Menurutnya, pertemuan kali ini mampu menciptakan kesepakatan untuk mengutamakan perdamaian dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan ketahanan energi.
"Komunike yang dirilis hari ini sangat substantif, komprehensif dan sebagai landasan untuk menjadi aksi nyata semua negara khususnya dalam ketahanan pangan, ketahanan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi global," ujar Rishi secara langsung di Bali kepada Republika.co.id, Rabu (16/11).
Rishi menjelaskan tiga poin utama yang dituangkan dalam komunike hari ini adalah seluruh negara sepakat untuk mengutuk keras adanya perang ilegal. Semua negara juga mengungkapkan solidaritasnya kepada Presiden Ukraina. "Sehingga semangat bersama ini menjadi kekuatan negara negara untuk bisa menjawab tantangan ekonomi global dan memerangi inflasi serta krisis secara bersama sama," ujar Rishi.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini era menuju iklim yang lebih baik. Sebagai komitmen bersama, negara negara bersepakat untuk secara bertahap meninggalkan energi fosil ke energi yang lebih hijau. "Hal ini tentu saja mencari sumber energi yang berkelanjutan dan juga aman secara pasokan," tambah Rishi.
Dari sisi ketahanan pangan, Rishi mengatakan Kesepakatan Laut Hitam yang diusung oleh PBB dan Presiden Turki mendapatkan banyak sambutan positif dari negara negara. "Kami sangat mendukung langkah ini bukan hanya untuk kami tetapi juga untuk seluruh umat manusia di dunia ini," tambah Rishi.
Rishi menegaskan komitmen Pemerintah Inggris untuk menjadi garda depan dalam mendukung negara negara berkembang mencapai target yang diusung dalam komunike KTT G20 kali ini. "Terimakasih dan selamat yang luar biasa bagi pemerintah Indonesia dan Presiden Joko Widodo dalam menghelat pertemuan tahun ini dan kami mengharapkan pertemuan tahun depan di India juga membawa kabar baik bagi stabilitas dunia," tutup Rishi.