REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Perselisihan muncul antara Ukraina dan sekutu Barat-nya mengenai siapa yang menembakkan rudal yang menghantam sebuah desa di Polandia pada Selasa (15/11/2022). NATO, Polandia dan Amerika Serikat (AS) mengatakan pasukan pertahanan udara Ukraina "kemungkinan" telah menembakkannya selama serangan Rusia.
Tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bersikeras terus menyalahkan Rusia, dia "tidak ragu bahwa itu bukan rudal kami" yang mendarat di Przewodow dekat perbatasan dengan Ukraina, yang menewaskan dua orang.
Menanggapi pernyataan Zelenskyy tersebut, seorang diplomat dari negara NATO mengatakan "Ini semakin konyol. Ukraina menghancurkan kepercayaan (kami) pada mereka. Tidak ada yang menyalahkan Ukraina dan mereka secara terbuka berbohong. Ini lebih merusak daripada misil," menurut ke harian Inggris The Financial Times.
Meski insiden itu menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi antara Rusia dan NATO, di mana Polandia adalah salah satu anggotanya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan tidak ada indikasi bahwa ledakan pada hari Selasa terjadi akibat serangan yang disengaja terhadap wilayah aliansi atau ada persiapan untuk serangan semacam itu.
"Insiden itu kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang ditembakkan untuk mempertahankan wilayah Ukraina dari serangan rudal jelajah Rusia," kata Stoltenberg di Brussel setelah pertemuan darurat NATO.
Namun, dia menekankan bahwa insiden itu bukan kesalahan Ukraina karena Rusia malah memikul "tanggung jawab akhir" saat melanjutkan perangnya melawan Ukraina, yang diluncurkan pada akhir Februari.
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan ada kemungkinan besar rudal itu ditembakkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina.
Polandia "tidak memiliki bukti" bahwa itu diluncurkan dari Rusia, kata Presiden Duda kepada wartawan.
Mendukung pandangan Polandia, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson mengatakan, "Kami tidak melihat apa pun yang bertentangan dengan pandangan awal Presiden Duda bahwa ledakan ini kemungkinan besar merupakan hasil dari rudal pertahanan udara Ukraina yang sayangnya mendarat di Polandia."
Reaksi Eropa terhadap insiden itu adalah "histeris, Russophobia," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers pada Rabu di Moskow.
Peskov juga meminta pejabat Polandia "untuk lebih terkendali, lebih seimbang, dan profesional."
Sebelumnya pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa pasukannya melakukan serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan Ukraina dan Polandia.