Kamis 17 Nov 2022 18:54 WIB

Tekan Pengangguran, SMAN 10 Tasikmalaya Siapkan Program Kecakapan Hidup

Lulusannya akan mengantongi sertifikasi dari BLK

 Siswa dan siswi SMAN 10 Tasikmalaya dibekali kurikulum kecakapan hidup dari Balai Latihan Kerja (BLK).
Foto: Istimewa
Siswa dan siswi SMAN 10 Tasikmalaya dibekali kurikulum kecakapan hidup dari Balai Latihan Kerja (BLK).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA --  Dalam upaya melahirkan generasi bangsa yang berkualitas, siswa SMA dituntut memiliki keterampilan khusus. Dalam menutupi kebutuhan itu, SMAN 10 Kota Tasikmalaya menggulirkan Program Kecakapan Hidup bagi anak didiknya.

photo
Pelatihan kecakapan hidup dari Balai Latihan Kerja (BLK). - (Istimewa)

Tujuannya, agar setelah lulus sekolah, mereka siap bekerja. SMAN 10 Kota Tasikmalaya yang berada di lingkup Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan XII Jabar, menjadikan program kecakapan hidup ini sebagai tahapan pembelajaran pada anak untuk menentukan kompleksitas kehidupan di masa depan.

Kepala Sekolah SMAN 10 Tasikmalaya Dr Yonandi S.Si M.T mengatakan, Program Kecakapan Hidup akan  memberikan peluang kepada anak untuk memiliki keterampilan. Bekal keterampilannya akan diberikan oleh Badan Latihan Kerja (BLK) Kota Tasikmalaya.

Kata dia, dalam program ini, sekolah hanya memberikan fasilitas kepada siswa yang memiliki minat langsung ke dunia pekerjaan. ‘’Kami jembatani agara anak memiliki keterampilan, yang dampaknya nanti siswa tidak kebingungan dalam menentukan hidup setelah lulus,’’ tuturnya.

SMAN 10 Tasikmalaya berupaya agar lulusan siswanya memiliki kualitas yang  sangat baik dan kompetitif. Kata Yonandi, program ini akan sangat membantu orang tua siswa yang tidak memiliki kemampuan biaya untuk menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 10 Tasikmalaya Ari Wawan menambahkan, vokasi kecakapan hidup ini merupakan upaya untuk menekan angka pengangguran. Pihaknya tidak ingin lulusan SMAN 10 Tasikmalaya menjadi penganggur.

Untuk itu, pihaknya menyediakan pelatihan kecakapan hidup sejak dini, atau semenjak anak mengemban bangku pendidikan. ‘’Nantinya, saat mereka kelas tiga akan diberikan pilihan untuk bekerja atau kuliah,’’ kata dia.

Para siswa juga akan diberikan jam tambahan atau bimbingan pemantapan yang berkaitan dengan mata pelajaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). UTBK disiapkan untuk menyiapkan siswa menghadapi ujian saat mendaftar ke perguruan tinggi.

‘’Bagi siswa yang ingin bekerja, kami sudah bekerjasama dengan BLK Tasikmalaya,’’ tuturnya. Tahun 2021, siswa-siswi SMAN 10 Tasikmalaya dalam waktu enam minggu, mampu membuat sebuah keterampilan, yaitu menjahit pakaian.

Tidak sekadar dibekali keterampilan, siswa juga akan dibekali sertifikat dari BLK. Bahkan, kata Ari, data siswa yang dilatih oleh BLK, akan tercatat pada data base perusahaan.

‘’Data base itu akan akan disalurkan ke beberapa perusahaan,’’ tambah dia. Adapun pelatihan yang diberikan oleh BLK Tasikmalaya, mencakup latihan kerja yang berkaitan dengan jahitan, otomotif, kecantikan, salon atau pengolahan makanan.

Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya Dr Abur Mustikawanto mengapresiasi inovasi SMAN 10 Tasikmalaya tentang vokasi Kecakapan Hidup. Dia menilai, inovasi vokasi kecakapan hidup yang diterapkan di SMAN 10 Tasikmalaya, merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap generasi bangsa.

‘’Saya senang SMAN 10 Tasikmalaya bisa memiliki inovasi yang luar biasa dan bermanfaat bagi siswa,’’ tuturnya. Abur mengaku akan menularkan ide cemerlang ini ke setiap sekolah tingkat SMA/SMK yang ada di wilayah kantor Cabang Dinas Pendidikan Tasikmalaya.

Inovasi ini bukan berarti mengubah SMA menjadi sekolah kejuruan (SMK). Dia menjelaskan, inovasi yang digagas SMAN 10 Tasikmalaya, bertujuan membantu siswa yang tidak akan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi karena terkendala ekonomi.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement