REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sahnya status Jordi Amat dan Sandy Walsh sebagai WNI akan membuat persaingan lini belakang timnas Indonesia kian ketat. Beberapa langganan starting XI mungkin akan tergusur oleh kehadiran Jordi dan Sandy. Jordi adalah pemain yang berposisi sebagai bek tengah sedangkan Walsh bek kanan, walaupun terkadang bisa bermain sebagai sayap kanan.
Sejauh ini, posisi bek tengah era Shin Tae-yong lekat dengan nama Fachruddin Aryanto sebagai kapten, Elkan Baggott dan Rizky Ridho. Sementara di posisi bek sayap kanan diisi Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan. Namun dengan hobi Shin yang terkadang memaksa pemain untuk bermain di banyak posisi membuat Jordi dan Sandy menjadi ancaman bagi semua pemain belakang timnas Indonesia.
Pengamat sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni atau Bung Kus menilai kehadiran mereka tak akan serta merta menggusur pemain lain di timnas. Menurutnya, setiap pemain akan tetap mendapatkan penilaian dari pelatih untuk diturunkan sebagai starter.
“Namun yang jelas persaingan di lini pertahanan akan lebih kompetitif,” ujar Bung Kus kepada Republika.co.id, Kamis (17/11).
Bung Kus menerangkan kedua pemain tersebut masih berada di usia emasnya sebagai pemain sepak bola atau tidak tergolong pemain veteran. Jordi, lanjutnya memiliki segudang pengalaman berkompetisi di liga top Eropa. Pun dengan Sandy yang bermain di Belgia di mana kompetisinya lebih baik daripada di Indonesia.
“Jordi punya pengalaman tinggi, secara fisik bagus. Sandy Walsh posturnya tinggi, fisik bugar,” katanya.
Dengan keunggulan ini, Bung Kus meminta kepada pemain lain agar meningkatkan kemampuannya. Sebab seorang pelatih pasti akan memilih pemain yang siap segalanya. Apalagi pengalaman Jordi dan Sandy lebih baik dibandingkan dengan bek-bek yang dimiliki timnas Indonesia saat ini.