REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Formula 1 meluncurkan seri kejuaraan balap khusus putri yang akan mulai bergulir tahun depan sebagai sarana pencarian bakat dan mempersiapkan para pebalap muda putri ke kategori yang lebih tinggi. Kejuaraan tersebut dinamai F1 Academy, yang bakal diikuti lima tim yang dijalankan oleh tim-tim yang berlaga di Formula 2 dan Formula 3.
Grid F1 Academy terdiri dari 15 mobil karena setiap tim menurunkan tiga pebalap dengan usia minimal 16 tahun. Formula 1 menyediakan subsidi sebesar 150.000 euro untuk setiap mobil dan setiap pebalap bakal merogoh kocek yang sama untuk dapat berpartisipasi. Sisa anggaran yang diperlukan akan ditanggung oleh tim.
Musim pertama akan terdiri dari tujuh seri yang masing-masing terdiri dari tiga balapan, sehingga total terdapat 21 balapan ditambah 15 hari untuk tes ofisial, dengan kalender 2023 akan dirilis dalam waktu dekat. Para pebalap putri akan mengendarai mobil dengan sasis Tatuus T421, yang disematkan mesin turbocharge Autotecnica dengan kekuatan 165 tenaga kuda. Pirelli akan menjadi pemasok ban tunggal kejuaraan tersebut.
"Setiap orang harus memiliki kesempatan untuk mengejar mimpi dan meraih potensinya dan Formula 1 ingin memastikan kami melakukan segalanya yang kami bisa untuk menciptakan keberagaman yang lebih luas dan jalan menuju olahraga yang luar biasa ini," kata CEO Formula 1 Stefano Domenicali dalam laman resmi F1, dikutip Sabtu (19/11/2022).
Domenicali mengatakan F1 Academy akan menjadi kesempatan terbaik bagi para pebalap putri untuk memenuhi ambisinya lewat program yang komprehensif dalam mendukung karier mereka serta pengetahuan yang diperlukan untuk naik ke kelas F3, F2, bahkan Formula 1. "Semakin banyak kesempatan semakin baik dan ini didesain untuk menyediakan jalur bagi para pebalap untuk sukses," kata mantan bos tim Ferrari itu.
F1 meluncurkan seri kejuaraan baru untuk putri itu setelah krisis keuangan memaksa kejuaraan serupa W Series, yang bisa diikuti secara gratis dan menyediakan hadiah bagi pemenang sebesar 500.000 dolar dari total 1,5 juta dolar yang disediakan, membatalkan tiga balapan terakhirnya musim ini pada bulan lalu. Penyelenggara saat itu mengatakan mereka yakin bisa mendatangkan kembali W Series, yang debut pada 2019 dan berjalan dengan dukungan dana dari F1, pada 2023.
Tidak disebutkan hadiah uang dalam kejuaraan F1 Academy. Sejarah mencatat pebalap putri terakhir yang mengikuti grand prix adalah mendiang Lella Lombardi asal Italia pada 1976, juga satu-satunya perempuan yang finis enam besar dalam balapan.
"Keberagaman sangatlah penting dalam olahraga balap, dan dengan F1 Academy kami akan membuktikan bahwa para pebalap putri memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk berkompetisi di level tinggi," kata manajer F1 Academy Bruno Michel.
"Saya sangat yakin bahwa apabila perempuan muda diberi pengalaman yang sama dengan pebalap lainnya, mereka dapat meniti tangga kesuksesan. Tujuan kami adalah melihat para pebalap putri di grid F3 dalam dua hingga tiga tahun ke depan, dan melihat mereka dengan segera menjadi penantang poin dan podium, kami berharap kategori ini akan menginspirasi lebih banyak pemudi berkompetisi di olahraga balap pada level tertinggi," tambahnya.