Selasa 22 Nov 2022 01:12 WIB

BNPB Bangun 47 Tenda Darurat di Wilayah Cianjur

Tenda itu mampu mengisi 30 hingga 40 orang yang dibangun untuk kebutuhan korban gempa

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andi Nur Aminah
Evakuasi warga korban terdampak gempa yang mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur.(ilustrasi)
Foto: Baznas
Evakuasi warga korban terdampak gempa yang mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur.(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, BNPB membangun 47 tenda darurat di wilayah Cianjur, Jawa Barat Senin (21/11) malam. Tenda yang mampu mengisi 30 hingga 40 orang itu dibangun untuk kebutuhan korban gempa.

"Saat ini dari yang disampaikan kepala BNPB ada 47 tenda akan didorong malam ini untuk mendukung para korban," kata Abdul Muhari dalam disaster briefing secara daring, Senin (21/11/2022).

Baca Juga

Aam sapaan akrab Abdul Muhari meminta kepada para warga untuk mengungsi bila keadaan rumah sudah tidak meyakinkan. Saat ini kata dia, sudah ada emoat titik pengungsian yang sudah disediakan Pemerintah Daerah (Pemda), selain 47 tenda yang bakal dibangun BNPB.

"Sekiranya tidak yakin dengan kondisi rumahnya, bisa mengungsi sementara di tempat-tempat pengungsian yang ditetapkan Pemda," ucapnya.

"Ada lima titik yang utamanya di depan pendopo Bupati Cianjur. BNPB saat ini mendorong tenda pengungsian, satu tenda bisa diisi 30 hingga 40 orang," sambungnya.

BNPB juga sudah menyiapkan logistik dasar yang dibutuhkan, mulai dari bantuan selimut hingga permakanan. Jumlah bantuan ini mencapai Rp 500 juta.

Aam menambahkan, pada Selasa (22/11) pagi, Kepala BNPB Suharyanto bersama dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy akan datang ke Cianjur untuk membawa bantuan logistik tambahan. "Satu unit helikopter akan membawa tambahan dukungan logistik. Dan satu helikopter akan kami standby-kan di Cianjur, tujuannya untuk menjangkau daerah yang terisolir," jelas Aam.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement