Senin 21 Nov 2022 23:02 WIB

Wapada Lima Hal Ini Terkait Sakit Jantung

Setiap orang perlu mempelajari hal-hal yang perlu diwaspadai terkait sakit jantung.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Setiap orang perlu mempelajari hal-hal yang perlu diwaspadai terkait sakit jantung.
Foto: www.freepik.com.
Setiap orang perlu mempelajari hal-hal yang perlu diwaspadai terkait sakit jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski menjadi penyebab utama kematian di sejumlah negara, penyakit jantung dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Bahkan jika seseorang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga, dia masih dapat mencegah dan mengobati penyakit jantung berkat kemajuan luar biasa dalam bidang kedokteran.

Untuk itu, ada banyak hal yang perlu diketahui tentang penyakit jantung. Agar banyak nyawa bisa terselamatkan, setiap orang perlu mempelajari gejalanya, tanda peringatan dini, dan faktor risiko. Berikut lima hal tentang penyakit jantung yang perlu diwaspadai:

Baca Juga

 

1. Alasan banyak orang mengidap penyakit jantung

Banyak orang tidak menyadari mereka berkontribusi terhadap kebiasaan yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Itu termasuk tidak menjaga kebersihan mulut, kurang tidur, minum alkohol, makan berlebihan, dan menyantap makanan sembarangan. Itu semua dapat memberikan tekanan yang tidak sehat pada jantung, menyebabkannya bekerja lebih keras mengirimkan oksigen dan nutrisi ke organ.

"Dalam beberapa kasus, penyakit jantung mungkin muncul diam-diam dan tidak terdiagnosis sampai gejala utama atau keadaan darurat seperti serangan jantung, aritmia, dan gagal jantung terjadi," ujar direktur dan dekan pendiri Irvine Program in Public Health, University of California, Bernadette Boden-Albala.

 

2. Jangan abaikan tanda tersamar

Tanda-tanda penyakit jantung kerap sangat halus dan tersamar. Penanda tersembunyi itu seperti bau mulut, lelah tanpa alasan, disfungsi ereksi, serta sensasi tidak nyaman di dada seperti nyeri, sesak, atau tekanan di dada yang berlangsung dalam waktu lama.

"Itu bisa menjadi tanda penyakit arteri koroner atau serangan jantung. Demikian pula palpitasi (detak jantung tidak teratur) mungkin merupakan tanda dari aritmia," kata anggota dewan penasihat kesehatan dari Philips Sonicare, Chukumerije.

 

3. Ketahui riwayat penyakit keluarga

Menurut Chukumerije, mengetahui riwayat kesehatan keluarga sangat penting guna mempelajari risiko kesehatan diri sendiri. Itu akan membantu seseorang mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk  mempertahankan kesehatan jantung.

"Hal penting lainnya untuk diketahui adalah bahwa meskipun faktor risiko penyakit jantung mungkin turun-temurun, penyebab penyakit jantung yang lebih umum adalah gaya hidup yang buruk dan kebiasaan kesehatan yang buruk," tutur Chukumerije.

 

4. Pengaruh hormon pada pasien perempuan

Lelaki dan perempuan memiliki faktor risiko penyakit jantung yang sama, termasuk obesitas, merokok, diabetes, riwayat keluarga, dan tekanan darah tinggi. Akan tetapi, penelitian dari John Hopkins menunjukkan bahwa perempuan punya faktor risiko penyakit jantung yang unik.  

Faktor itu termasuk kadar testosteron yang tinggi sebelum menopause, peningkatan hipertensi selama menopause, kadar estrogen yang lebih rendah setelah menopause, serta stres dan depresi. "Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian perempuan di Amerika Serikat, di mana satu dari setiap lima perempuan meninggal karena penyakit jantung," ujar Boden-Albala. 

 

5. Faktor risiko yang dapat diubah 

Sejumlah faktor risiko dapat diubah untuk menurunkan risiko penyakit jantung, seperti membuat pilihan makanan sehat, membatasi konsumsi alkohol, dan memeriksa tekanan darah secara teratur. Berhenti merokok, rutin melakukan aktivitas fisik, serta mengurangi stres juga bisa membantu, dikutip dari laman EatThis, Senin (21/11/2022).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement