REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN -- Puluhan rumah warga di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau rusak parah setelah diterjang angin puting beliung. Kepala Dinas Sosial Bintan Syamsul di Bintan, Rabu (23/11/2022) mengatakan angin puting beliung dalam dua pekan terakhir menyapu bagian atap dan plafon rumah warga. "Lebih dari 20 unit bangunan rumah yang rusak akibat angin puting beliung," katanya.
Dinsos Bintan mencatat baru-baru ini lima unit rumah di Desa Sebong Pereh rusak berat dan rusak ringan akibat disapu angin puting beliung. Ada 22 orang dari lima keluarga menjadi korban bencana tersebut.
Satu unit rumah di Desa Gisi tertimpa pohon besar saat angin puting sehingga mengalami rusak parah. Sejumlah rumah di Desa Pengujan juga rusak parah diterjang angin puting beliung.
Satu unit rumah di Kawal, Kecamatan Gunung Kijang hangus terbakar karena diduga ditinggal penghuninya saat memasak. "Pekan lalu lima rumah dan satu ruang kelas sekolah disapu angin kencang," katanya.
Syamsul mengemukakan Dinas Sosial Bintan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan petugas Tagana mengidentifikasi dan memberikan bantuan untuk para korban. Petugas dari Dinas Kesehatan juga memeriksa kesehatan para korban, dan memberikan bantuan berupa obat-obatan.
Bantuan yang diberikan Dinsos Bintan seperti tenda gulung, kasur, matras, selimut, sandang untuk orang dewasa, makanan siap saji, lauk pauk siap saji, mie instan,elur ayam, beras, dan kecap.
Sementara bantuan untuk perbaikan rumah ditangani Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bintan. "Bencana seperti angin puting beliung saat cuaca ekstrem seperti sekarang ini sulit dihindari. Namun warga dapat meminimalisir dampaknya," ujarnya.
Syamsul mengimbau warga untuk menebang pohon atau batang pohong yang sudah lapuk agar tidak menimpa rumah saat muncul angin puting beliung. "Pohon-pohon besar yang tidak bermanfaat di sekitar rumah sebaiknya ditebang karena berbahaya saat cuaca buruk," ucapnya.