REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali mengatakan, Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) bisa dikeluarkan dari daftar venue pertandingan di Piala Dunia U-20 2023. Penggunaan Stadion GBK untuk ajang Piala Dunia U-20 itu pun menunggu keputusan dari FIFA.
Saat ini, kata dia, PSSI sudah mengirimkan surat kepada FIFA terkait penggunaan stadion untuk kegiatan non-sepakbola. Ia pun meminta agar masyarakat menunggu jawaban dari FIFA.
“Tanggal 24 (surat dikirim), kita tunggu saja jawaban dari FIFA-nya seperti apa. Tapi FIFA juga akan melihat, stadion-stadion ini apakah bisa terus atau tidak, itu juga,” ujar Menpora Zainuddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip pada Selasa (29/11/2022).
Zainuddin menjelaskan, FIFA akan melakukan inspeksi terhadap Stadion GBK menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20 nanti. Dari inspeksi tersebut, FIFA yang akan menentukan apakah stadion tersebut masih perlu untuk dilakukan perbaikan atau tidak.
“FIFA akan datang lagi, dia akan inspeksi. Nah FIFA yang akan menentukan, bukan kita. FIFA yang akan menentukan apakah stadion ini masih ada perbaikan atau tidak ada perbaikan,” katanya.
Selain melakukan inspeksi, FIFA juga akan memutuskan apakah nantinya Stadion GBK akan tetap digunakan sebagai venue di Piala Dunia U-20 atau tidak.
“Artinya tidak harus 6, tidak harus 6, bisa 5, bisa 4, bahkan di informasinya di kostarika cuma 2. Cuma kan sayang tidak merata,” kata Menpora.
Meskipun begitu, ia berharap Stadion GBK nantinya tetap bisa digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20. Sebab venue pertandingan juga digelar di beberapa kota lainnya seperti Bandung, Solo, Surabaya, Bali, dan juga Palembang.
“Kalau akhirnya begitu FIFA melihat, 'ini enggak' ya sudah coret. Jadi, kemungkinan itu ada, kemungkinan itu ada. Jadi tidak mesti 6 venue yang sudah disetujui oleh FIFA, dalam perjalanannya itu kemudian itu bisa terus seperti itu… Kalau FIFA akhirnya putuskan misalnya, sudah GBK tidak masuk cukup 5 saja, ya sudah harus kita terima juga,” jelas Zainuddin.